BREAKING NEWS
Selasa, 24 Juni 2025

Indonesia Dituding Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC oleh Bill Gates? Ini Penjelasan Pakar

Adelia Syafitri - Kamis, 08 Mei 2025 14:12 WIB
740 view
Indonesia Dituding Jadi Kelinci Percobaan Vaksin TBC oleh Bill Gates? Ini Penjelasan Pakar
Bill Gates dan Presiden RI Prabowo Subianto.
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA– Ramai di media sosial terkait keterlibatan Indonesia dalam uji klinis fase tiga vaksin tuberkulosis (TBC) yang didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation.

Sebagian warganet menyuarakan kekhawatiran bahwa Indonesia dijadikan "kelinci percobaan" oleh pihak asing.

Namun, para pakar menegaskan bahwa uji klinis ini merupakan langkah ilmiah penting dan strategis dalam melawan penyakit mematikan TBC.

Baca Juga:

Epidemiolog Universitas Griffith, Dicky Budiman, menjelaskan bahwa TBC masih menjadi penyakit menular paling mematikan di dunia.

Baca Juga:

Sekitar 10 juta orang terdiagnosis TBC setiap tahunnya, dengan 1,5 juta di antaranya meninggal dunia.

"Pengembangan vaksin TBC ini sangat mendesak karena vaksin BCG yang kita gunakan saat ini sudah berumur lebih dari 100 tahun dan efektivitasnya sangat terbatas, terutama untuk orang dewasa," ujar Dicky, Kamis (8/5/2025).

Ia menambahkan bahwa dukungan dari Bill & Melinda Gates Foundation terhadap pengembangan vaksin TBC baru justru menjadi langkah positif dalam mempercepat inovasi medis global, terutama untuk negara-negara dengan beban TBC tinggi seperti Indonesia.

Namun, Dicky tak menutup mata terhadap kekhawatiran publik.

Ia mengakui bahwa kurangnya komunikasi risiko dan informasi yang transparan bisa menimbulkan ketakutan, hoaks, hingga stigma sosial.

"Ini penting dikelola dengan benar. Jika komunikasi tidak baik, bisa memicu ketidakpercayaan terhadap vaksin, bahkan memperburuk sentimen publik," tegasnya.

Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Erlina Burhan, juga menegaskan bahwa uji klinis ini dilakukan melalui tahapan ketat dan diawasi secara global.

Ia menolak anggapan bahwa peserta uji klinis dijadikan kelinci percobaan.

"Ini proses ilmiah yang sangat ketat. Kami tidak sembarangan. Dunia melihat, dan saya bangga Indonesia dipercaya. Ini menunjukkan kapasitas riset kita sudah diakui global," ujarnya.

Menurut Prof. Erlina, partisipasi Indonesia dalam uji klinis justru membuka akses awal terhadap vaksin yang lebih efektif, memperkuat kapasitas penelitian nasional, serta berpotensi meringankan beban ekonomi akibat TBC.

Para ahli menekankan bahwa meskipun uji klinis tetap memiliki risiko, seluruh proses dijalankan dengan standar etika dan keselamatan yang tinggi.

Pelibatan komunitas, edukasi publik, dan transparansi harus menjadi bagian integral dari setiap langkah.

(d/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
11 Jemaah Haji Asal Jatim Diduga Terpapar Covid-19 Usai Tiba di Debarkasi Surabaya
Fakta Mengerikan TBC di Indonesia: Menkes Ungkap 2 Korban Tiap 5 Menit
Thailand Alami Lonjakan COVID-19: 375 Ribu Kasus dan 84 Meninggal Dunia
Warga Pemegang KIS Meninggal Dunia Usai Diduga Ditolak IGD RSUD Rasyidin Padang
Perkembangan Uji Vaksin TBC M72 di Indonesia: Kontribusi Indonesia dan Klarifikasi Terkait Bill Gates
Kasus TBC di Sumut Tembus 18.000, Dinkes: Penularan Tinggi di Usia Produktif dan Lingkungan Rumah
komentar
beritaTerbaru