BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

Wakil Bupati Asahan Tebus Bayi yang Ditahan Rumah Sakit Akibat Biaya Persalinan Belum Lunas

Adelia Syafitri - Selasa, 17 Juni 2025 14:11 WIB
98 view
Wakil Bupati Asahan Tebus Bayi yang Ditahan Rumah Sakit Akibat Biaya Persalinan Belum Lunas
Wakil Bupati Asahan, Rianto, menggendong dan mencium bayi yang sempat ditahan di Rumah Sakit Permata Hati, Kisaran Timur, sebelum diserahkan ke pihak keluarga, pada Selasa (17/7/2025). (foto: tangkapan layar fb Ali Sakti)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

ASAHAN – Wakil Bupati Asahan, Rianto, menunjukkan kepeduliannya terhadap warganya dengan menebus seorang bayi yang sempat ditahan di Rumah Sakit Permata Hati, Kisaran Timur, akibat tunggakan biaya persalinan.

Bayi tersebut merupakan anak dari almarhumah Arfika yang meninggal dunia saat proses persalinan, pada 10 Juli 2025 lalu.

Informasi mengenai bayi yang tidak bisa dibawa pulang karena biaya persalinan belum lunas viral di media sosial dan menyentuh perhatian publik.

Baca Juga:

Dalam dokumen yang beredar, pihak rumah sakit menetapkan total biaya persalinan sebesar Rp 12.092.000.

Keluarga almarhumah telah membayar Rp 5 juta dan mendapat potongan sebesar Rp 692 ribu, menyisakan tunggakan sebesar Rp 6,4 juta.

Baca Juga:

Karena kondisi ekonomi keluarga yang terbatas, terutama sang ayah, Rudi Iskandar, yang bekerja sebagai kuli bangunan, bayi tersebut belum bisa dibawa pulang ke rumah.

Mendengar kabar itu, Wakil Bupati Asahan, Rianto, langsung mendatangi rumah sakit pada Selasa (17/7/2025) dan membayarkan sisa biaya persalinan dari donasi yang dihimpun bersama rekan-rekan jurnalis dan masyarakat Asahan.

"Ini karena panggilan hati, panggilan kemanusiaan. Ini juga merupakan sumbangan dari kawan-kawan wartawan dan masyarakat Asahan. Pembayaran sudah diselesaikan, dan bayi sudah bisa dibawa pulang," ujar Rianto usai menebus bayi tersebut.

Rianto juga menyempatkan diri menggendong dan mencium bayi yang disebutnya dalam kondisi sehat dan tidak mengalami kelainan.

Sementara itu, sang ayah, Rudi Iskandar, tak kuasa menahan rasa haru saat akhirnya bisa memeluk buah hatinya kembali setelah seminggu berpisah.

"Alhamdulillah, saya sangat senang bisa membawa pulang anak saya. Meskipun ibunya telah tiada karena pendarahan pasca operasi, saya tetap bersyukur. Terima kasih kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati yang sudah membantu kami," tutur Rudi dengan mata berkaca-kaca.

Rudi juga mengungkapkan bahwa hingga kini bayi tersebut belum diberi nama.

Ia berencana memberi nama yang terinspirasi dari nama Bupati atau Wakil Bupati Asahan sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih.

Kisah ini menjadi pengingat bahwa empati dan kepedulian pejabat publik dapat menjadi penyejuk di tengah banyaknya tantangan hidup masyarakat kecil.*

(tm/a008)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Terungkap! Mayat di Rel Kereta Batubara Ternyata Pejabat Pemkab
Tragis, Balita di Simalungun T3was Tergelincir ke Parit saat Bermain Dekat Rumah
Kakek Hilang 16 Hari Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Lae Renun
Harga TBS Sawit di Sumut Kembali Turun, Petani Kecil Kian Tertekan
Pria di Batu Bara Curi Motor dan HP Pasangan Sejenisnya Usai Menginap di Hotel
Prakiraan Cuaca Sumut Hari Ini, Senin 2 Juni 2025: Didominasi Berawan dan Cerah Berawan, Waspadai Hujan Ringan di Beberapa Wilayah
komentar
beritaTerbaru