
Bukan Hanya Materi, Psikolog: Istri Perlu Didengar agar Tidak Frustasi
JAKARTA Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Nirmala Ika K., M.Psi., Psikolog, menegaskan bahwa seorang ibu memerlukan dukungan
KesehatanYOGYAKARTA — Masuk angin, istilah yang akrab di telinga masyarakat Indonesia, selama ini dipahami sebagai gangguan kesehatan ringan yang bisa diatasi dengan kerokan atau minum jamu.
Namun, di balik persepsi umum tersebut, fenomena masuk angin sebenarnya bukan penyakit dalam istilah medis.
Hal ini ditegaskan oleh Guru Besar Antropologi Kesehatan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM, Prof. Atik Triratnawati.
Baca Juga:
Dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar di Balai Senat UGM, Prof. Atik menyebut bahwa masuk angin merupakan fenomena yang berada di antara ranah medis dan budaya.
"Masuk angin bukan sekadar urusan medis, tapi juga bagian dari konstruksi budaya yang hidup dalam masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa," jelas Atik.
Baca Juga:
Dalam kerangka pemikiran budaya Jawa, masuk angin diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu masuk angin biasa, masuk angin berat, dan masuk angin kasep atau yang kerap disebut "angin duduk."
Masuk angin biasa ditandai dengan gejala ringan seperti perut kembung, rasa panas, pegal-pegal, dan lelah.
Masuk angin berat sering disebabkan oleh kelelahan ekstrem akibat menunda makan, minum, dan istirahat, disertai gejala tambahan seperti muntah dan diare.
Masuk angin kasep terjadi ketika gejala dibiarkan terlalu lama tanpa penanganan.
Dampaknya bisa lebih serius, bahkan menyebabkan nyeri dada dan pingsan.
"Dalam kasus ekstrem, ketidaktahuan masyarakat terhadap gejala yang dianggap masuk angin bisa berujung pada kematian," terang Atik.
Fenomena masuk angin juga melahirkan berbagai metode pengobatan unik.
Salah satu yang paling populer adalah kerokan, yakni menggosok permukaan kulit dengan koin dan minyak untuk memunculkan garis merah yang dipercaya bisa mengeluarkan 'angin' dari tubuh.
"Kerokan memberikan efek hangat dan melegakan, namun praktik ini juga menuai pro-kontra dalam dunia medis karena dapat berisiko pada kulit dan pembuluh darah jika dilakukan secara berlebihan," jelasnya.
Selain kerokan, praktik-praktik lokal seperti mengoleskan kotoran sapi ke perut bayi atau mengonsumsi minuman bersoda juga ditemukan dalam masyarakat, mencerminkan keragaman penanganan berbasis budaya.
Prof. Atik menegaskan bahwa konsep sehat dan sakit dalam budaya Jawa sangat dipengaruhi oleh nilai, kepercayaan, dan pengalaman kolektif masyarakat.
"Masuk angin adalah cermin dari bagaimana budaya lokal merespons ketidakseimbangan tubuh, bukan hanya dari sisi medis, tapi juga spiritual dan sosial," ujarnya.*
(bs/a008)
JAKARTA Psikolog klinis lulusan Universitas Indonesia, Nirmala Ika K., M.Psi., Psikolog, menegaskan bahwa seorang ibu memerlukan dukungan
KesehatanSURABAYA Pertandingan FIFA Matchday antara Timnas Indonesia dan Timnas Lebanon masih berlangsung ketat tanpa gol hingga menit ke30 di S
OlahragaMEDAN Wali Kota Medan Rico Tri Putra Waas menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Kejuaraan Judo Terbuka Piala Wali Kota Medan 20
OlahragaJAKARTA Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, mengumpulkan seluruh anggota Fraksi Gerindra DPR RI di kediaman Ketua Umum Pa
PolitikMEDAN Komitmen besar Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam pemberantasan korupsi dan pengawalan proyek strategis nasional mendapat sorotan dari
NasionalJAKARTA Kejaksaan Agung RI melalui Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) memeriksa enam orang saksi dal
NasionalSIMALUNGUN Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, menyampaikan Nota Keuangan Rancangan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
PemerintahanJAKARTA Gerakan Pemuda Ansor menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengawal swasembada p
EkonomiJAKARTA Menjelang peluncuran resminya, informasi terbaru mengenai seri iPhone 17 mulai ramai beredar di internet. Kali ini, bocoran menyeb
Sains & TeknologiTANGSEL Polres Tangerang Selatan secara resmi menetapkan 11 orang sebagai tersangka dalam kasus penjarahan rumah pribadi mantan Menteri Ke
Hukum dan Kriminal