BREAKING NEWS
Minggu, 05 Oktober 2025

Dalam Rapat DPR, Menkes Budi Gunadi Ungkap Biang Keracunan Massal MBG di Bandung Barat

Justin Nova - Rabu, 01 Oktober 2025 12:35 WIB
Dalam Rapat DPR, Menkes Budi Gunadi Ungkap Biang Keracunan Massal MBG di Bandung Barat
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025) (foto : youtube/tvparlemen)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyoroti tiga insiden keracunan pangan yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Total 1.315 anak dilaporkan keracunan di Kecamatan Cipongkor, Neglasari, Desa Sirnagalih, Sarinagen, hingga Cihampelas. Sebagian besar telah dinyatakan sembuh, sementara lima anak masih menjalani perawatan medis.

Menurut Menkes, lebih dari 60 persen korban mengalami mual dan pusing, sementara lebih dari 20 persen lainnya mengeluhkan sesak napas dan muntah. Ia menjelaskan secara medis, penyebab keracunan terbagi menjadi tiga kategori: infeksi bakteri, virus, dan zat kimia.

"Pemerintah akan rutin mengambil sampel serta menyiapkan reagen untuk mempercepat deteksi penyebab bakteri pemicu keracunan MBG. Ini penting agar kita tahu langkah perawatan yang tepat," ujar Menkes saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025).

Baca Juga:

Ia menambahkan, laboratorium di tingkat kabupaten dan kota siap melakukan penelitian mikrobiologis dan toksikologi untuk mendeteksi bakteri atau virus penyebab keracunan.

Beberapa bakteri yang kerap menjadi pemicu keracunan pangan antara lain:

Salmonella: Ditemukan pada daging, telur mentah, dan susu yang tidak dipasteurisasi. Gejala meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, lemas, dan gangguan pencernaan.

Escherichia Coli: Ditemukan pada produk hewani mentah atau kurang matang. Gejalanya lebih berat, termasuk kejang perut, muntah, demam, hingga kencing berdarah.

Bacillus cereus: Sering ditemukan pada nasi, pasta, kentang, dan makanan bertepung yang tidak disimpan dengan benar. Gejala meliputi mual, diare, dan kejang perut.

Staphylococcus: Bisa muncul pada daging kambing atau susu mentah, menyebabkan mual, muntah, sakit perut, dan diare.

Bakteri lainnya: Clostridium perfringens, Listeria monocytogenes, Campylobacter jejuni, Shigella.

Selain itu, keracunan juga bisa disebabkan senyawa kimia seperti nitrit pada sayur dan buah atau histamin pada ikan dan makanan fermentasi. Gejalanya meliputi ruam, gatal, pusing, keringat berlebih, dan rasa terbakar di mulut.

Menkes menegaskan pentingnya deteksi dini dan penanganan tepat agar kasus keracunan pangan tidak kembali terjadi di kemudian hari.*

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Program MBG Kembali Disorot, Dua Cucu Mahfud MD Alami Keracunan di Yogyakarta
Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Keracunan MBG di Lombok Barat
Purbaya Ancam Tarik Dana FLPP, Jika Subsidi Rumah Tak Terserap Optimal
Salmonella & E. coli, Dua Bakteri yang Disorot Ahli Unej di Kasus Keracunan MBG Jember
Prabowo Siapkan Standar Baru untuk Keamanan Dapur MBG: Tukang Masak Harus Terlatih!
Aliansi Ekonom Desak Hentikan Program MBG, Airlangga Tegas: Tetap Dilanjutkan!
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru