BREAKING NEWS
Rabu, 18 Juni 2025

AS Kerahkan Kapal Perang dan Persiapkan Evakuasi Warga Setelah Pembunuhan Pejabat Senior Hizbullah dan Hamas

BITVonline.com - Jumat, 02 Agustus 2024 03:59 WIB
36 view
AS Kerahkan Kapal Perang dan Persiapkan Evakuasi Warga Setelah Pembunuhan Pejabat Senior Hizbullah dan Hamas
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

AS -Pembunuhan para pejabat senior Hizbullah dan Hamas dalam waktu yang sangat singkat telah memicu reaksi tegas dari Iran dan kelompok proksinya, yang menuduh Israel sebagai pelaku utama. Sebagai sekutu utama Israel, Amerika Serikat kini bersiap menghadapi kemungkinan eskalasi konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengah.

Menurut laporan Al Arabiya yang dirilis pada Jumat (2/8/2024), dukungan Washington terhadap Israel melalui penyediaan intelijen dan persenjataan telah dimanfaatkan oleh Iran dan Hizbullah untuk mengancam aset-aset Amerika di kawasan tersebut. Seorang pejabat AS yang meminta namanya tidak disebutkan menyatakan, “Kami sedang mempersiapkan semua skenario, termasuk potensi evakuasi warga Amerika dari kawasan tersebut atau serangan terhadap pasukan kami.”

Sebagai respons terhadap serangan Hamas yang mengejutkan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, Pentagon telah mengerahkan sejumlah kapal perang dan aset militer ke Timur Tengah. Sekitar 12 kapal perang Amerika, termasuk kapal induk USS Theodore Roosevelt, serta lebih dari 4.000 personel marinir dan pelaut, telah berada di wilayah tersebut. The Washington Post adalah media pertama yang melaporkan jumlah kapal dan personel militer tersebut.

Baca Juga:

Meskipun demikian, aset-aset tersebut—termasuk kapal penghancur dan kapal amfibi—telah berada di kawasan tersebut selama beberapa bulan terakhir. “Belum ada perintah baru secara khusus, apakah itu evakuasi atau tindakan lainnya. Namun, kami jelas berada dalam posisi untuk melaksanakan setiap perintah yang diberikan sesuai kebutuhan,” jelas seorang pejabat AS lainnya kepada Al Arabiya English.

Departemen Luar Negeri AS telah mengimbau warga negara Amerika untuk tidak bepergian ke Lebanon atau Israel bagian utara mengingat ketegangan yang meningkat antara Hizbullah dan Tel Aviv. Beberapa maskapai penerbangan juga telah membatalkan penerbangan ke kedua negara tersebut. Namun, hingga saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai evakuasi warga negara atau pegawai pemerintah AS dari kedua negara itu.

Baca Juga:

Para pejabat Washington juga mengungkapkan bahwa mereka telah menerima informasi sebelum operasi militer Israel yang menewaskan komandan Hizbullah, Fuad Shukr, di Beirut, Lebanon. Meskipun demikian, AS membantah terlibat dalam serangan tersebut. Tel Aviv mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu sebagai respons terhadap serangan roket yang menewaskan 12 orang di Dataran Tinggi Golan pada akhir pekan, yang diyakini dilakukan oleh Hizbullah meskipun kelompok itu membantahnya.

Pasukan AS di Irak dan Suriah kini bersiap menghadapi potensi serangan terhadap posisi mereka setelah serangan Israel tersebut. “Ini adalah modus operandi mereka, jadi kami mengantisipasi Iran atau kelompok yang didukungnya akan mengeluarkan perintah untuk menargetkan pasukan kami. Itu adalah apa yang telah mereka lakukan di masa lalu dan apa yang kami harapkan sekarang,” ucap seorang pejabat AS.

Eskalasi meningkat lebih lanjut setelah operasi kedua yang menewaskan pemimpin biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, dalam serangan di Iran. Haniyeh berada di Iran untuk menghadiri seremoni pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian. Pejabat AS meyakini Israel mendalangi pembunuhan Haniyeh dan menegaskan bahwa Washington tidak terlibat.

Shukr dan Haniyeh telah ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah AS dan dituduh berperan dalam pengeboman Barak Korps Marinir AS di Beirut pada 23 Oktober 1983 yang menewaskan 241 tentara AS. Hizbullah, Hamas, serta Iran dan proksi-proksinya telah bersumpah untuk membalas serangan yang menewaskan Shukr dan Haniyeh.

Paul Salem, Wakil Presiden Keterlibatan Internasional pada Institut Timur Tengah, memperkirakan bahwa Hizbullah dan Iran kemungkinan besar akan membalas. “Dan sulit membayangkan bahwa mereka akan membidik apa pun kecuali target bernilai tinggi di Tel Aviv untuk menunjukkan kesimetrisan setelah serangan di Teheran dan Beirut. Hal ini akan mengakibatkan eskalasi otomatis dan besar,” ujarnya.

Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat dengan potensi eskalasi yang dapat berdampak pada keamanan global. Amerika Serikat terus memantau situasi dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menghadapi situasi yang terus berkembang.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Kapolda Jambi Pimpin Anjangsana ke Keluarga Purnawirawan dan Personel Sakit Menahun Jelang Hari Bhayangkara ke-79
Polresta Jambi Gelar Bakti Sosial Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Perkuat Sinergi Polri dan Masyarakat
Polda Jambi Gelar Rakor Lintas Sektoral, Dorong Swasembada Jagung dan Ketahanan Pangan Nasional
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Polsek Bahar Selatan Gelar Bakti Religi di Masjid Baitul Muslimin
Kejagung Tanggapi Walk Out Pengacara Tom Lembong: Apa Masalahnya?
Iran Luncurkan Rudal Hipersonik Fattah-1 ke Israel, Disebut 'Awal dari Akhir' Sistem Pertahanan Tel Aviv
komentar
beritaTerbaru