BREAKING NEWS
Senin, 20 Oktober 2025

KFC Indonesia Alami Kerugian Mendalam di Semester I 2024

BITVonline.com - Rabu, 31 Juli 2024 10:44 WIB
KFC Indonesia Alami Kerugian Mendalam di Semester I 2024
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM -PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemilik waralaba restoran cepat saji KFC di Indonesia, mengalami kerugian yang sangat signifikan sepanjang semester pertama tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (31/7/2024), perusahaan mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 348,83 miliar, melonjak drastis sebesar 6.168,2 persen dibandingkan kerugian yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu, yakni Rp 5,56 miliar.

Penurunan Pendapatan Menjadi Faktor Utama

Kerugian mendalam ini sejalan dengan penurunan pendapatan yang tajam sepanjang kuartal II 2024. Pendapatan KFC Indonesia tercatat sebesar Rp 2,48 triliun, menurun signifikan dari Rp 3,1 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Pendapatan utama dari penjualan makanan dan minuman juga mengalami penurunan menjadi Rp 2,46 triliun di semester I 2024, dibandingkan Rp 3,1 triliun pada tahun lalu.

“Selama periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024, tidak ada pendapatan dari pelanggan individu yang melebihi 10 persen dari total pendapatan,” ungkap manajemen dalam laporan keuangannya.

Beban Operasional dan Liabilitas Meningkat

Selain penurunan pendapatan, kerugian yang semakin mendalam dipengaruhi oleh kenaikan beban operasi yang signifikan. Beban operasi lain tercatat sebesar Rp 22,07 miliar, meningkat dari Rp 10 miliar pada semester I 2023. Beban pengadilan operasi lain juga mengalami penurunan menjadi Rp 23,62 miliar dibandingkan Rp 31,62 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Lebih lanjut, kas dan setara kas perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp 162,8 miliar pada kuartal II 2024, dibandingkan Rp 208,8 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas atau beban utang perusahaan juga meningkat menjadi Rp 3,5 triliun dari Rp 3,1 triliun pada tahun lalu. Sementara itu, jumlah ekuitas perusahaan menyusut menjadi Rp 467 miliar, dibandingkan Rp 723 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pengaruh Penurunan pada Kinerja Perusahaan

Penurunan yang tajam dalam pendapatan dan ekuitas serta peningkatan beban operasi dan liabilitas menjadi tantangan besar bagi KFC Indonesia. Hal ini mencerminkan tekanan yang dihadapi perusahaan dalam mempertahankan kinerja keuangannya di tengah situasi pasar yang penuh tantangan.

Perusahaan juga menghadapi persaingan ketat dan perubahan tren konsumen yang dapat mempengaruhi kinerja penjualannya. Untuk mengatasi kondisi ini, manajemen perlu melakukan strategi penyesuaian dan perbaikan guna mengembalikan profitabilitas dan stabilitas keuangan perusahaan di masa depan.

Dengan kerugian yang membengkak dan tantangan yang dihadapi, PT Fast Food Indonesia Tbk harus menghadapi berbagai tantangan untuk mengembalikan kestabilan dan pertumbuhan perusahaan. Apakah strategi yang diambil akan efektif dalam memperbaiki kinerja perusahaan, hanya waktu yang akan menjawab.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru