MALAYSIA -Kecelakaan kebocoran gas di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Kamis (5/7) telah menimbulkan kepanikan di antara para pekerja di area teknis. Sebanyak 39 orang dilaporkan mengalami gejala pusing dan mual akibat paparan gas metil merkaptan yang bocor dari sebuah tangki bekas di sekitar bandara.
Departemen Pemadam Kebakaran setempat menjelaskan bahwa kejadian ini tidak mengganggu operasional penerbangan dan penumpang, karena fasilitas teknis terpisah dari area terminal penumpang utama. “Para pekerja yang berada di sana menjadi korban, bukan penumpang,” ujar pernyataan resmi dari departemen tersebut.
Laporan kebocoran gas pertama kali diterima pada pukul 11.23 pagi, dan tim pemadam kebakaran segera merespons dengan mengirimkan personel serta tim khusus penanggulangan bahan berbahaya. Dari 39 orang yang terpengaruh, 14 di antaranya harus dirawat di unit penanggulangan bencana udara, sementara satu orang lainnya dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
Otoritas pemadam kebakaran menegaskan bahwa tidak ada risiko yang lebih luas terhadap keselamatan publik setelah kebocoran tersebut teridentifikasi sebagai gas metil merkaptan. “Saat ini, proses perbaikan kebocoran sedang berlangsung, dan tangki bekas yang menjadi sumber gas akan segera dibongkar dan dibuang,” jelas pernyataan resmi mereka.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat terhadap bahan kimia berbahaya di sekitar infrastruktur publik, terutama di area yang menghadapi risiko tinggi seperti bandara internasional.
(N/014)
Kebocoran Gas di Bandara Kuala Lumpur: 39 Orang Mengalami Sakit