ISRAEL -Gelombang ketegangan menggema di Timur Tengah setelah Israel menyuarakan keprihatinan serius terkait ancaman pesawat tanpa awak atau drone yang dikirim oleh Iran. Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari, menjelaskan bahwa langkah-langkah proaktif harus diambil untuk mencegah ancaman yang memakan waktu beberapa jam untuk mencapai wilayah Israel.
“Kami memantau ancaman di wilayah udara. Ini adalah ancaman yang membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencapai wilayah Negara Israel,” ujarnya, merujuk pada keterlibatan Amerika Serikat dalam upaya mitigasi risiko tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menggelar rapat kabinet perang di Tel Aviv, menanggapi pergerakan terbaru Iran yang meliputi peluncuran rudal dan drone. Respons internasional terhadap tindakan ini tidak mengejutkan, dengan para pemimpin Eropa seperti Presiden Dewan Eropa Charles Michel dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, bersama dengan Prancis, secara terbuka mengutuk serangan tersebut.
Di Amerika Serikat, pejabat pemerintah menyatakan bahwa target yang diprediksi oleh Iran adalah situs-situs pemerintah Israel, bukan target sipil atau agama, atau aset Amerika Serikat. Sebagai tanggapan, pemerintah AS telah mengantisipasi serangan tersebut dengan menggerakkan sumber daya militer yang signifikan, termasuk pesawat tak berawak dan rudal.
Tindakan Iran tak berhenti di sana. Sebelum serangan dilaporkan, Garda Revolusi Iran mengambil langkah provokatif dengan menyita sebuah kapal kargo berbendera Portugis yang memiliki kaitan dengan Israel di Selat Hormuz, salah satu jalur maritim vital di kawasan tersebut. Langkah ini menambah bara ketegangan yang sudah terasa.
Israel, sebagai respons terhadap potensi serangan, mengumumkan penutupan sementara sekolah-sekolah dan pembatasan pertemuan di daerah-daerah tertentu. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kewaspadaan dan memastikan keselamatan warga.
Situasi ini menimbulkan dampak luas di kawasan, termasuk penutupan wilayah udara dan kewaspadaan tinggi di seluruh Israel. Presiden Joe Biden kembali ke Gedung Putih lebih awal dari jadwalnya untuk melakukan konsultasi dengan tim keamanan nasional, menunjukkan keseriusan Amerika Serikat dalam menghadapi eskalasi konflik yang terjadi.
(K/09)
Israel Koordinasi dengan AS Hadapi Ancaman Drone Dari Iran