
Prasetyo Edi Bantah Beathor Suryadi Terlibat di Tim Jokowi-Ahok 2012: Pernyataannya Hanya “Katanya”
JAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Prasetyo Edi Marsudi, angkat bicara terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali me
Politik
NEW YORK – Situasi yang memanas di Ukraina telah membawa Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) ke dalam sorotan internasional, di mana Amerika Serikat (AS) dan Rusia terlibat dalam pertukaran tudingan yang saling meruncing. Pertemuan darurat DK PBB yang digelar untuk membahas krisis Ukraina menjadi saksi dari ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara tersebut.
Menurut laporan dari Reuters pada Rabu (7/2/2024), AS menuding Rusia telah melakukan serangan dengan menembakkan setidaknya sembilan rudal yang dipasok oleh Korea Utara (Korut) ke wilayah Ukraina. Tudingan ini menjadi puncak dari ketegangan yang telah berlangsung antara AS dan Rusia terkait konflik di Ukraina. Sebaliknya, Rusia membalas dengan menuduh AS sebagai “kaki tangan langsung” dalam insiden jatuhnya pesawat angkut militer Moskow bulan lalu, yang menambah kecemasan dan memperumit situasi yang sudah tegang.
Dalam pertemuan darurat DK PBB tersebut, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, dan Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, saling melontarkan tudingan satu sama lain. Rusia, yang mengusulkan pertemuan darurat tersebut, memanfaatkannya sebagai platform untuk membela diri dan menegaskan posisinya.
Baca Juga:
Konflik antara Rusia dan Ukraina telah berlangsung selama dua tahun terakhir, di mana Rusia telah menginvasi Ukraina, negara tetangganya. Invasi ini telah merusak hubungan antara Rusia dan AS yang sudah lama tegang akibat berbagai konflik yang terus berlanjut. Kedua negara tampaknya terlibat dalam permainan politik dan diplomasi yang rumit, sementara kepentingan dan agenda masing-masing terus bersaing.
Ketegangan semakin diperparah dengan adanya hubungan yang semakin erat antara Rusia dan Korea Utara, serta negara-negara lain yang memusuhi AS, seperti Iran. Kekhawatiran terhadap peningkatan hubungan ini menjadi sorotan utama, karena dapat memperburuk situasi yang sudah tegang dan menimbulkan implikasi yang lebih luas di tingkat global.
Baca Juga:
Keseluruhan, situasi di Ukraina terus menunjukkan gejolak yang tidak menentu, dengan ketegangan antara AS dan Rusia yang semakin memanas dan memperumit upaya perdamaian dan penyelesaian konflik di kawasan tersebut.
(A/08)
JAKARTA Politikus senior PDI Perjuangan, Prasetyo Edi Marsudi, angkat bicara terkait polemik ijazah Presiden Joko Widodo yang kembali me
PolitikNORWEGIA Keluarga Kerajaan Norwegia diguncang kabar mengejutkan. Marius Borg Hiby (28), putra sulung dari Putri Mahkota MetteMarit, r
InternasionalJAKARTA Polri siap mengamankan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke79 Bhayangkara yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas)
NasionalJAKARTA Bursa saham Amerika Serikat kembali mencetak sejarah baru.Pada penutupan perdagangan Jumat (27/6/2025) waktu setempat, dua indek
EkonomiJAKARTA Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengungkapkan bahwa dirinya pernah meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto dalam m
NasionalDELI SERDANG Maskapai penerbangan berbiaya hemat AirAsia resmi membuka rute internasional baru yang menghubungkan Phuket, Thailand dan M
PariwisataJAKARTA Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) tidak boleh dijadikan alat politik. I
EkonomiJAKARTA Ajang bergengsi Indonesia Property & Bank Award (IPBA) keXIX Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Menteri Perumahan dan Kawa
EkonomiMEDAN Pemerintah Kota Medan terus mengintensifkan upaya penanganan banjir dan persoalan drainase di wilayah Medan Utara. Wali Kota Medan
PemerintahanPADANG Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Prof. Budi Santoso, mengingatkan bahwa penambahan jumlah d
Kesehatan