BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

Keuntungan dan Kerugian Pembelian Elpiji 3 Kg Langsung di Pangkalan Resmi

Redaksi - Senin, 03 Februari 2025 18:26 WIB
741 view
Keuntungan dan Kerugian Pembelian Elpiji 3 Kg Langsung di Pangkalan Resmi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung
BITVONLINE.COM -Pemerintah Indonesia mulai menerapkan kebijakan baru terkait pembelian elpiji 3 kg bersubsidi (gas melon). Mulai Sabtu, 1 Februari 2025, elpiji subsidi tersebut hanya dapat dibeli langsung di pangkalan resmi Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan oleh masing-masing pemerintah daerah. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan harga elpiji yang tidak sesuai dengan HET dan untuk mengoptimalkan distribusi gas bersubsidi tersebut.

Salah satu keuntungan utama dari kebijakan ini adalah harga elpiji 3 kg yang lebih terjangkau. Dengan membeli langsung di pangkalan resmi, masyarakat dapat mendapatkan harga yang sesuai dengan HET, yang umumnya lebih murah dibandingkan dengan harga di pengecer. Heppy Wulansari, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, mengungkapkan bahwa pembelian elpiji 3 kg di pangkalan resmi jelas lebih murah daripada membeli di pengecer. Hal ini dapat memberikan keuntungan bagi konsumen, terutama yang sebelumnya harus membayar harga lebih mahal karena membeli dari pengecer.

Baca Juga:

Selain itu, distribusi elpiji 3 kg menjadi lebih terkontrol dan tercatat dengan baik, sehingga pemerintah dapat memastikan kebutuhan masyarakat akan elpiji subsidi dapat terpenuhi dengan tepat. Ini juga membantu meminimalkan potensi penyelewengan distribusi dan memastikan bahwa elpiji 3 kg sampai ke tangan yang berhak.


Namun, ada beberapa kerugian yang mungkin dialami masyarakat dengan kebijakan ini. Salah satunya adalah keterbatasan akses. Banyak warga, terutama yang tinggal di daerah-daerah terpencil atau jauh dari pangkalan resmi, mungkin akan kesulitan untuk mendapatkan elpiji 3 kg. Mereka harus menempuh jarak lebih jauh untuk mencapai pangkalan resmi, yang tentunya membutuhkan biaya transportasi tambahan.

Baca Juga:


Selain itu, ada juga kekhawatiran terkait dengan proses transisi pengecer menjadi pangkalan resmi. Pemerintah memberi waktu sebulan bagi pengecer untuk mendaftar sebagai pangkalan resmi, dan mulai Maret 2025, pengecer tidak akan lagi menjual elpiji 3 kg. Proses ini mungkin mempengaruhi kelancaran distribusi di beberapa wilayah, terutama di daerah-daerah yang masih bergantung pada pengecer untuk memperoleh elpiji subsidi.

Pemerintah juga mengatur pembatasan jumlah pembelian elpiji 3 kg per rumah tangga untuk menghindari penyalahgunaan subsidi. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi keluarga besar atau usaha kecil yang membutuhkan lebih dari satu tabung elpiji dalam waktu tertentu. Pembatasan ini mungkin dapat menambah ketidaknyamanan bagi beberapa warga yang selama ini membeli lebih banyak elpiji karena kebutuhan yang lebih besar.


Kebijakan pembelian elpiji 3 kg langsung di pangkalan resmi memiliki keuntungan dalam hal pengendalian harga dan distribusi yang lebih tercatat, namun di sisi lain juga memunculkan tantangan terkait aksesibilitas dan pembatasan pembelian. Pemerintah dan Pertamina Patra Niaga diharapkan dapat terus memonitor dan mengatasi tantangan yang ada, agar kebijakan ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas.

(km/n14)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
FSBJ Jambi Desak Menteri BUMN Erick Thohir Rombak Jajaran Pertamina Jambi
KCC Glass Keluhkan Janji Investasi di Indonesia Tak Sesuai Realita
Pertamina Pastikan Stok BBM Aman di Tengah Konflik Iran-Israel, Sistem Pasokan Fleksibel Jadi Kunci
Antisipasi Perang Israel-Iran, Pertamina Siapkan Impor Minyak dari Afrika dan Ubah Rute Kapal
Pertamina Klarifikasi Isu Tambahan Impor Migas dari AS: Bukan Penambahan Kuota, Tapi Alih Sumber
RUPS Pertamina 2025: Direksi dan Komisaris Dirombak, 4 Alumni SMA Taruna Nusantara Masuk Jajaran Pimpinan
komentar
beritaTerbaru