BREAKING NEWS
Sabtu, 21 Juni 2025

Mendag Budi Santoso Ungkap Persetujuan Impor Daging Kerbau Belum Diterbitkan, Stok Daging Aman Menjelang Ramadan

Redaksi - Jumat, 21 Februari 2025 13:07 WIB
195 view
Mendag Budi Santoso Ungkap Persetujuan Impor Daging Kerbau Belum Diterbitkan, Stok Daging Aman Menjelang Ramadan
Ilustrasi
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengungkapkan bahwa persetujuan impor (PI) daging kerbau belum diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Hal ini terjadi karena data hasil keputusan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait perubahan neraca komoditas pangan tahun 2025 belum masuk ke Kemendag.

"Kerbau kalau datanya sudah masuk, ya kita proses. Kemarin baru diputuskan dalam Rakortas, tapi belum masuk ke kami datanya. Mungkin masih dalam tahap persiapan verifikasi," jelas Budi Santoso saat ditemui di kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Baca Juga:

Upaya ini merupakan langkah antisipasi pemerintah untuk memastikan stok daging aman menjelang Ramadan dan Lebaran 2025. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) telah menugaskan BUMN Pangan untuk mengimpor 200 ribu ton daging guna menjaga ketersediaan dan stabilitas harga di pasar. Dalam Rakortas yang digelar pada 5 Februari 2025, disepakati bahwa BUMN Pangan akan mendapat penugasan impor sebanyak 100 ribu ton daging kerbau.

Keputusan ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan stok daging kerbau di dalam negeri. Presiden Prabowo Subianto juga menekankan pentingnya langkah ini untuk memastikan harga daging kerbau tetap terjangkau bagi masyarakat.

Sementara itu, harga daging sapi mengalami penurunan menjelang Ramadan 1446 H yang diperkirakan jatuh pada 1 Maret 2025. Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga daging sapi turun menjadi Rp 134.800 per kilogram pada Kamis (20/2/2025), dari sebelumnya Rp 135.350 per kilogram.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan bahwa penurunan harga daging sapi disebabkan oleh isu penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi. Meski demikian, PMK tidak mempengaruhi kesehatan manusia.

"PMK ini tidak mempengaruhi kesehatan manusia setelah mengonsumsi daging sapi yang terjangkit PMK. Yang terjadi adalah berkurangnya populasi sapi di dalam negeri, yang mengarah pada penurunan stok," ujar Arief.

Untuk menjaga ketersediaan daging sapi, pemerintah pun membuka opsi impor daging sapi beku dan daging kerbau beku. Pemerintah juga meminta harga daging tetap terjangkau, dengan target harga Rp 80.000 per kilogram, meski harga di pasar saat ini mencapai Rp 90.000 hingga Rp 100.000 per kilogram.

"Kita berikan alternatif kepada masyarakat untuk memilih yang mana. Insya Allah, ketersediaan cukup," tutup Arief.

(cb/a)

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
Mendag Ungkap Penyebab Harga Minyakita Masih di Atas HET, PT NNI Langgar Regulasi
Mendag Budi Santoso Pastikan Pasokan Minyak Goreng Aman Jelang Natal dan Tahun Baru 2025, Meski Harga Meningkat
komentar
beritaTerbaru
PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

PRESEDEN BURUK KOPERASI ANEH

TAPSEL Pengurus Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Tapanuli Selatan, Irwan Alimuddin Batubara, S.Sos, menyampaikan kepri

Opini