
Mantan Anggota BPK RI Ahmadi Noor Supit Akan Segera Dipanggil KPK Terkait Kasus Korupsi Iklan Bank BJB
JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan segera menjadwalkan ulang pemanggilan mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan
NasionalJAKARTA -Reaksi keras datang dari Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terkait pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, yang menanggapi kiriman teror berupa kepala babi ke kantor Tempo.
Kiriman tersebut ditujukan kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana, yang juga dikenal sebagai host program 'Bocor Alus'.
Baca Juga:
Pada Kamis, 19 Maret 2025, kantor Tempo di Jakarta menerima paket berisi kepala babi tanpa telinga, yang diduga sebagai bentuk ancaman terhadap kebebasan pers.
Fransisca, yang dikenal dengan nama panggilan Cica, adalah anggota tim investigasi yang mengungkap berbagai isu politik.
Baca Juga:
Kiriman kepala babi ini disinyalir terkait dengan pemberitaan investigasi yang diterbitkan Tempo baru-baru ini.
Namun, pernyataan Hasan Nasbi yang menanggapi hal tersebut justru menuai kecaman.
Dalam komentar yang disampaikan kepada media, Hasan mengatakan bahwa kiriman kepala babi tersebut tidak perlu dianggap serius, bahkan menganggapnya hanya sebagai bahan masakan.
"Udah dimasak aja, kalau kepala babi, dimasak aja," ujarnya.
Menurut Hasan, Cica seharusnya tidak merasa terancam karena di media sosialnya, Cica bahkan menyatakan ingin menerima daging babi.
"Saya lihat dari media sosialnya, Francisca justru minta dikirim daging babi. Artinya dia gak terancam kan?" lanjutnya.
Pernyataan ini memicu kemarahan banyak pihak, termasuk Susi Pudjiastuti.
Melalui akun media sosialnya, Susi menyuarakan protes keras terhadap sikap Hasan Nasbi yang dianggapnya meremehkan ancaman terhadap kebebasan pers.
"Ketidaktahuan!!! Dia harus berhenti mewakili pemerintah berbicara di depan umum," tulis Bu Susi di X (Twitter).
Tak hanya itu, Susi Pudjiastuti juga langsung mengirim pesan pribadi kepada Letkol Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, untuk menyampaikan permintaan agar Presiden Prabowo Subianto segera menindak Hasan Nasbi.
"Done," tulis Bu Susi singkat setelah menyampaikan pesannya.
Susi merasa bahwa pernyataan Hasan Nasbi menunjukkan ketidaktahuan dan ketidakpekaan terhadap pentingnya menjaga kebebasan pers di Indonesia.
Dalam pandangannya, respons Hasan malah memperburuk situasi dan merendahkan upaya para jurnalis dalam melakukan tugas investigasi.
Menanggapi reaksi publik yang semakin memanas, Hasan Nasbi kembali menjelaskan bahwa ucapannya tentang memasak kepala babi berawal dari respons media sosial Cica.
Ia juga menyatakan bahwa tindakannya mengutip reaksi Cica sama sekali tidak dimaksudkan untuk merendahkan profesi jurnalis.
"Saya mengutip dari X-nya Francisca, saya hanya ingin menunjukkan bagaimana cara dia merespons teror itu. Saya tidak merendahkan pers," ujar Hasan.
Namun, meskipun Hasan mencoba membela pernyataannya, banyak pihak tetap menganggap bahwa ucapannya tidak layak dikeluarkan oleh seorang pejabat publik yang seharusnya menjaga kehormatan dan keteladanan.
Kasus kiriman kepala babi ini semakin memperjelas tantangan kebebasan pers di Indonesia, di mana jurnalis sering kali menghadapi intimidasi dan ancaman terkait pemberitaan yang mereka keluarkan.
(tb/a)
JAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan segera menjadwalkan ulang pemanggilan mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan
NasionalMEDAN Pemerintah Kota (Pemko) Medan, Sumatera Utara, terus menggencarkan sweeping imunisasi di seluruh kecamatan dalam rangka menyuksesk
KesehatanJAKARTA Direktur Utama PT Agrinas Pangan Nusantara, Joao Angelo De Sousa Mota, resmi menyatakan mengundurkan diri dari jabatannya pada S
NasionalMEDAN Timnas Indonesia U17 akan mengawali perjuangan mereka di ajang Piala Kemerdekaan 2025 dengan menghadapi Timnas Tajikistan U17, S
NasionalJAKARTA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap dugaan korupsi terkait pembagian kuota haji tahun 2024, yang ditaksir menyebabkan
NasionalMEDAN Harga bahan pangan strategis seperti cabai merah dan bawang merah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) kembali melonjak tajam pada p
EkonomiMEDAN Panitia Muktamar49 dari Pusat dan Daerah, Sabtu (09/08/2025) sore lalu, melihat langsung dari dekat pengerjaan dua gedung kembar ar
PeristiwaJAKARTA Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dijadwalkan akan menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro
PolitikMEDAN Tiga tokoh Muhammadiyah sangat optimis Muktamar ke49 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Sumatera Utara (Sumut) pada November 2027 menda
PeristiwaMEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) akan menyelenggarakan upacara detikdetik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Nasional