BREAKING NEWS
Senin, 04 Agustus 2025

141 Warga Sumut Korban TPPO Dipulangkan dari Myanmar, Peringatan untuk Tidak Terjebak Janji Pekerjaan Ilegal

Adelia Syafitri - Minggu, 23 Maret 2025 12:56 WIB
218 view
141 Warga Sumut Korban TPPO Dipulangkan dari Myanmar, Peringatan untuk Tidak Terjebak Janji Pekerjaan Ilegal
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

MEDAN -Sebanyak 141 warga Sumatera Utara (Sumut) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar dipulangkan pada Sabtu malam (22/3/2025).

Mereka menjadi korban sektor online scam, sebagian besar pria, dan akan kembali ke keluarga masing-masing.

Baca Juga:

Dari jumlah tersebut, 106 orang berhasil pulang secara mandiri, sementara 34 orang lainnya difasilitasi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprov) Effendy Pohan mengatakan bahwa mereka adalah korban TPPO sektor online scam, terdiri dari 120 laki-laki dan 21 perempuan.

Baca Juga:

Sebanyak 33 orang tiba di Bandara Internasional Kualanamu, sementara satu orang lainnya akan pulang pada hari berikutnya menggunakan bus yang difasilitasi oleh Pemprov Sumut.

Effendy Pohan menekankan pentingnya kesadaran agar kejadian serupa tidak terulang.

Ia berpesan agar anak-anak muda tidak mudah tergiur dengan janji gaji besar di luar negeri yang berisiko tinggi dan ilegal.

"Hak semua orang untuk mencari pekerjaan, namun kita harus berhati-hati dalam memilih peluang kerja, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Ini menjadi catatan bagi semua pihak yang terlibat," ujar Effendy Pohan, Minggu (23/3/2025).

Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumut, Harold Hamonangan, juga menegaskan pentingnya mengikuti prosedur yang benar dalam mencari pekerjaan di luar negeri.

"Bekerja ke luar negeri harus mengikuti prosedur yang berlaku agar tidak ada lagi korban seperti ini," ungkap Harold.

Salah seorang korban, Dio, menyesali keputusannya yang tergiur dengan tawaran gaji besar yang ternyata berujung pada pengalaman buruk.

Dio mengungkapkan bahwa ia dijanjikan gaji 16 juta rupiah per bulan dan fasilitas lengkap, namun kenyataannya ia merasa seperti berada di "neraka".

Dio pun berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi anak-anak muda untuk tidak mudah tergoda menjadi pekerja ilegal.

"Saya menyesal tergiur gaji besar. Mereka menjanjikan 16 juta rupiah sebulan dan semua difasilitasi. Nyatanya di sana seperti neraka. Kepada anak-anak muda, jangan mau dibujuk ke sana untuk menjadi pekerja ilegal. Terima kasih Pak Prabowo dan Pak Bobby Nasution, kami bisa Lebaran bersama keluarga," ucapnya penuh haru.

(mi/a)

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru