
Proyek Whoosh Dinilai Belum Efektif, INDEF Peringatkan Risiko keuangan Negara
JAKARTA Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eisha M. Rachbini, menilai proyek Kereta Cepat Jaka
EkonomiJAKARTA -Aksi penolakan pengesahan Undang-Undang (UU) TNI yang digelar di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, mendapat tindakan pembubaran dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Massa aksi menyebut, tenda-tenda yang mereka dirikan sejak pagi hari turut disita dan dibawa menggunakan mobil Satpol.
Pantauan di lokasi pada Rabu (9/4/2025) pukul 18.22 WIB, massa aksi masih terlihat bertahan di trotoar seberang pintu belakang DPR RI, namun tidak lagi ada tenda yang sebelumnya menjadi simbol protes mereka.
"Tadi aku datang sekitar jam 16.00, masih ada sekitar 5 tenda. Tapi saat aku datang sudah ramai Satpol PP, dan tenda-tenda langsung diambil, dimasukkan ke mobil," ujar Dane (24), warga sipil peserta aksi.
Dane menyayangkan sikap represif tersebut, terlebih menurutnya aksi dilakukan secara damai dan tertib. Ia juga menyoroti proses legislasi UU TNI yang dinilai terburu-buru dan minim pelibatan publik.
"Kami khawatir proses yang sama juga akan terjadi saat pembahasan RUU Polri. Harusnya DPR melibatkan warga sipil dalam proses hukum yang menyangkut keamanan nasional," katanya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Jack (25). Ia menilai tindakan Satpol PP tidak proporsional, mengingat peserta aksi bersikap kooperatif dan tidak mengganggu ketertiban umum.
"Kita cuma mendirikan tenda sebagai simbol protes. Kita damai, nggak bikin onar.
Tapi tenda disita tanpa alasan jelas. Satpol PP sempat bilang aksinya nggak masalah, tapi tendanya yang dilarang. Besoknya alasannya berubah, katanya karena nggak ada surat izin," ungkap Jack.
Jack menegaskan bahwa tenda sebagai alat aksi seharusnya dilindungi dalam kerangka kebebasan berekspresi yang dijamin oleh undang-undang.
"Setahu saya, perangkat aksi seperti tenda nggak bisa sembarangan diambil. Ini jadi tanda tanya besar: kenapa Satpol PP yang turun langsung?" pungkasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Satpol PP DKI Jakarta maupun DPR RI terkait alasan pembubaran aksi dan penyitaan tenda massa.*
JAKARTA Direktur Program Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eisha M. Rachbini, menilai proyek Kereta Cepat Jaka
EkonomiACEH Tim gabungan Bea Cukai Aceh berhasil menggagalkan penyelundupan 3,87 juta batang rokok ilegal tanpa pita cukai di wilayah Aceh Utara
Hukum dan KriminalMEDAN Dalam rangka memperkuat sinergi dan koordinasi antar Aparat Penegak Hukum (APH), Kepala Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas I Medan
PemerintahanSIMALUNGUN Dalam upaya memperkuat iman, spiritualitas, dan karakter Aparatur Sipil Negara (ASN), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungu
AgamaMEDAN Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagub Sumut) Surya membuka kegiatan Livin&039 Fest 2025 dalam rangka peringatan 27 tahun Bank Man
EkonomiMEDAN Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Togap Simangunsong memberikan motivasi kepada para atlet tinju yang
OlahragaMEDAN Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Togap Simangunsong memberikan motivasi kepada para atlet tinju yang
OlahragaJAKARTA Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Ferry Juliantono memastikan pembangunan fisik Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah P
PemerintahanJAKARTA Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi menegaskan bahwa tidak ada dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang senga
PolitikJAKARTA Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Yeka Hendra Fatika, mendorong pemerintah untuk segera membentuk Badan Sawit Nasional. adse
Pemerintahan