JAKSEL -Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa TNI selalu taat asas, termasuk dalam hal menggapai kekuasaan tertinggi negara.
Dalam acara Halal BihalalPurnawirawan TNI AD di Balai Kartini, Jakarta, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa sejak dulu TNI tidak pernah menggunakan senjatanya untuk merebut kekuasaan.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo memberikan contoh bagaimana Presiden Soeharto bisa memimpin Indonesia. "Pak Harto tidak mau berkuasa dengan senjata. Beliau tampil karena ada vakum, karena ada krisis," ujar Prabowo, mengingatkan hadirin akan sejarah perjuangan bangsa yang penuh tantangan.
Prabowo menambahkan bahwa semangat patriotisme prajurit TNI tidak diragukan. Bahkan, setelah pensiun, para prajurit masih memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi untuk berbakti kepada negara. "Begitu pensiun, begitu kita keluar dari TNI, rasa tanggung jawab, rasa ingin berbakti, rasa ingin menyelamatkan bangsa masih kuat," tuturnya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan contoh bagaimana para purnawirawan mengikuti aturan yang ada dalam berpolitik. Seperti halnya dirinya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Wiranto yang masing-masing membentuk partai politik sebagai jalan untuk berbakti kepada bangsa melalui mandat rakyat.
"Saya bikin partai, Pak SBY bikin partai, Wiranto bikin partai, karena kita ingin berbakti. Kita mau berkuasa dengan meminta mandat dari rakyat," ujar Prabowo menegaskan pentingnya berpolitik dengan cara yang sesuai dengan aturan.
Acara halal bihalal yang dihadiri oleh purnawirawan TNI AD ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, dan Gubernur DIY Sultan Hamengkubuwono X, yang turut serta dalam diskusi mengenai pentingnya peran TNI dan Polri dalam menjaga stabilitas negara.*
(kp/j006)
Editor
: Justin Nova
Presiden Prabowo Tegaskan TNI Tidak Pernah Gunakan Senjata untuk Merebut Kekuasaan