BREAKING NEWS
Jumat, 06 Juni 2025

Wali Kota Solo Izinkan Ayam Goreng Widuran Buka Lagi, Asal Label Nonhalal Jelas Terpasang

Adelia Syafitri - Kamis, 05 Juni 2025 12:33 WIB
70 view
Wali Kota Solo Izinkan Ayam Goreng Widuran Buka Lagi, Asal Label Nonhalal Jelas Terpasang
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SOLO – Wali Kota Solo Respati Ardi resmi mengizinkan rumah makan Ayam Goreng Widuran untuk kembali beroperasi setelah terungkap menggunakan bahan nonhalal dalam produk mereka.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Solo menyatakan tidak keberatan selama rumah makan tersebut mencantumkan label nonhalal secara jelas.

Ketua MUI Solo, Abdul Aziz Ahmad, menjelaskan bahwa laboratorium telah memastikan kandungan bahan haram dalam produk Ayam Goreng Widuran, sehingga pemberian label nonhalal dianggap sebagai langkah transparan yang sesuai.

Baca Juga:

"Karena Ayam Goreng Widuran sudah diteliti bahan-bahannya di laboratorium, ternyata mengandung haram, mengandung nonhalal dan sudah membuat label nonhalal jadi nggak papa. Tidak keberatan, karena sudah ada label nonhalal," kata Abdul Aziz, Kamis (5/6).

Meski demikian, Abdul Aziz mengingatkan bahwa pemilik usaha tetap bisa menghadapi sanksi hukum jika terbukti melakukan penipuan.

Baca Juga:

Pemerintah memang mengizinkan operasional kembali selama label nonhalal jelas tertera, tetapi tindakan hukum terhadap pelaku bisa tetap berlanjut.

"Meskipun nanti pelakunya, ya kalau pemerintah, misalnya kan itu asal sudah jelas label non-halalnya itu nggak apa-apa. Cuma nanti kan pelakunya itu bisa dilaporkan penipuan. Karena meskipun pemerintah menerbitkan izinnya lagi, tapi pelakunya tetap dapat dijerat, dipidana," ujarnya.

Sebelumnya, Ayam Goreng Widuran sempat tergabung dalam tenant halal saat festival kuliner yang menggabungkan kategori halal dan nonhalal.

Menurut Abdul Aziz, hal ini merupakan bentuk penipuan karena produk yang dijual sebenarnya mengandung bahan nonhalal.

"Karena dulu waktu festival nonhalal itu, ikut, ayam goreng itu ikut di rombongan halal. Padahal kenyataannya nonhalal. Berarti ada usaha penipuan juga," pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan luas terkait pentingnya transparansi dan pengawasan kehalalan dalam industri kuliner, terutama di Kota Solo yang dikenal sebagai destinasi wisata kuliner.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Ratusan Pensiunan ASN Jadi Korban Scamming Jaringan Kamboja, Kerugian Capai Rp 304 Juta
Ngaku Polisi, Mahasiswa WNA Malaysia di Yogyakarta Tipu Warga Lewat Modus Jual Beli Motor
Mengaku Polisi, Pria di Pangkalan Brandan Tipu Istri Siri dan Mertua hingga Rp10 Juta
Santet dan Glembuk Solo? Roy Suryo Ungkap Kejanggalan yang Dialaminya Saat Usut Ijazah Jokowi
Selebgram Lisa Mariana Dilaporkan ke Polisi, Diduga Tipu Jualan Piyama via Live TikTok
Pemkot Solo Tunggu Arahan Mendikdasmen untuk Gratiskan Pendidikan SD dan SMP Negeri serta Swasta
komentar
beritaTerbaru