BREAKING NEWS
Rabu, 30 Juli 2025

BMKG Jateng Prediksi Musim Kemarau Pertengahan Juni 2025, Wilayah yang Terkena dan Imbauan Penting

Justin Nova - Senin, 09 Juni 2025 10:07 WIB
187 view
BMKG Jateng Prediksi Musim Kemarau Pertengahan Juni 2025, Wilayah yang Terkena dan Imbauan Penting
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAWA TENGAH -Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah (Jateng) merilis prediksi wilayah yang akan memasuki musim kemarau pada dasarian II (11-20 Juni 2025).

Analis BMKG Jateng, Zauyik, menyampaikan bahwa musim kemarau di Jateng tahun ini diperkirakan tidak terlalu kering dan cenderung sedikit lebih basah dari normal.

"Prediksi suhu air laut di Indonesia dan sekitar Pulau Jawa hangat, sehingga musim kemarau tidak terlalu ekstrem," jelas Zauyik kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2025).

Baca Juga:

Wilayah Jateng yang Masuk Musim Kemarau Pertengahan Juni 2025

BMKG Jateng memprediksi sebagian wilayah Jawa Tengah akan mengalami musim kemarau mulai pertengahan Juni. Daerah-daerah tersebut antara lain:

Baca Juga:

Sebagian Banyumas

Sebagian Cilacap

Sebagian Kebumen

Sebagian Purworejo

Sebagian Wonosobo

Sebagian Purbalingga

Sebagian Banjarnegara

Sebagian Batang

Sebagian Temanggung

Sebagian kecil Magelang

Sebagian Kota dan Kabupaten Semarang

Sebagian kecil Salatiga

Sebagian Kendal

Sebagian kecil Grobogan, Karanganyar, dan Wonogiri

Curah hujan diprediksi umumnya rendah (0-50 mm/dasarian) dengan beberapa wilayah tengah yang masuk kategori menengah (51-100 mm/dasarian).

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan instansi terkait sejak dini. Beberapa imbauan utama meliputi:

Penyesuaian jadwal tanam dan pemilihan varietas tanaman tahan kekeringan

Optimalisasi pengelolaan air, terutama di wilayah dengan curah hujan di bawah normal

Kewaspadaan tinggi terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla), khususnya di daerah rawan

Antisipasi memburuknya kualitas udara di kota besar akibat cuaca panas dan polusi

Penghematan dan pengelolaan pasokan air untuk PLTA, irigasi, dan kebutuhan air masyarakat

Pemanfaatan sumber air alternatif dan sistem distribusi air yang efektif

Dwikorita menegaskan bahwa musim kemarau yang diperkirakan lebih panjang di beberapa daerah memerlukan langkah antisipasi agar dampak negatif dapat diminimalisasi.*

(km/j006)

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru