MEDAN -Puluhan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Driver Medan (ASDM) kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor aplikator ojol yang berada di Komplek CBD, Kecamatan Medan Polonia, Senin (23/6/2025).
Pantauan di lapangan pada pukul 11.00 WIB, para pengemudi ojol tampak berkumpul dan menyampaikan aspirasi mereka secara langsung di hadapan kantor operasional aplikator. Dalam aksi damai ini, terdapat tiga tuntutan utama yang kembali disuarakan oleh para pengemudi.
"Kami datang lagi hari ini membawa beberapa tuntutan, salah satunya meminta dihapuskannya biaya berlangganan pada program aplikator seperti GBH (Grab Bike Hemat) dan Slot Food," ungkap Timbul Siahaan, Koordinator Aksi.
Selain menolak biaya langganan, mereka juga menuntut dibentuknya regulasi hukum yang mengatur secara tegas hubungan kerja antara perusahaan aplikator dan mitra pengemudi, terutama untuk kendaraan roda dua yang hingga kini belum memiliki payung hukum resmi.
"Saya sudah kerja di ojol ini sejak 2017. Kita bertaruh nyawa di jalan, tapi belum merasakan kepedulian dari aplikator. Karena tidak adanya payung hukum, kita merasa tidak dilindungi," tambah Timbul.
Aksi ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa serupa yang sebelumnya digelar oleh ASDM di lokasi yang sama pada Senin (5/5/2025) lalu. Namun, karena belum adanya tanggapan atau respons memuaskan dari pihak aplikator, para pengemudi kembali turun ke jalan untuk menyuarakan hak-hak mereka sebagai pekerja lapangan.
Para driver berharap, aksi ini mampu membuka mata para pemangku kepentingan agar segera hadirnya regulasi yang adil dan perlindungan kerja yang memadai bagi seluruh mitra ojol, khususnya di wilayah Medan dan sekitarnya.*
(ms/j006)
Editor
: Justin Nova
Driver Ojol Medan Kembali Unjuk Rasa, Tuntut Hapus Biaya Langganan dan Regulasi Perlindungan