BREAKING NEWS
Senin, 28 Juli 2025

Yusharto Kemendagri: Inovasi Tak Harus Digital, yang Penting Beri Solusi Nyata!

Justin Nova - Sabtu, 19 Juli 2025 16:07 WIB
86 view
Yusharto Kemendagri: Inovasi Tak Harus Digital, yang Penting Beri Solusi Nyata!
Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo . (foto: kemendagri)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA — Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, menegaskan bahwa inovasi daerah tidak harus selalu berbasis teknologi atau digital.

Menurutnya, esensi utama dari inovasi adalah kemampuannya menjawab persoalan nyata masyarakat dan memberikan manfaat langsung.

"Inovasi itu harus memberikan manfaat, tidak harus digital atau melulu menciptakan aplikasi. Inovasi sebaiknya lahir dari permasalahan lokal yang dihadapi pemerintah daerah," ujar Yusharto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (19/7/2025).

Baca Juga:

Pernyataan tersebut disampaikan saat mendorong Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) agar mampu menciptakan inovasi berbasis kebutuhan dan permasalahan lokal.

Yusharto mencontohkan Gerakan Sejuta Kotak Umat dari Kabupaten Blora sebagai inovasi sederhana namun berdampak besar. Gerakan tersebut mendorong masyarakat membuat pupuk organik dari limbah peternakan secara komunal. Hasilnya, bukan hanya mengatasi kelangkaan pupuk kimia, tapi juga meningkatkan hasil pertanian dan menambah penghasilan warga.

Baca Juga:

"Di tahun kedua, mereka berhasil menggantikan 30 persen kebutuhan pupuk bersubsidi. Inilah inovasi yang langsung dirasakan manfaatnya," ungkapnya.

Dorongan Inovasi di Sektor Kesehatan

Tak hanya di bidang pertanian, Yusharto juga menekankan pentingnya inovasi di sektor kesehatan, khususnya dari rumah sakit daerah, puskesmas, dan posyandu. Menurutnya, sektor ini memiliki potensi besar yang masih belum tergarap maksimal.

Ia menyoroti pencapaian tenaga medis di sejumlah daerah yang telah menghasilkan produk inovatif dan mendapatkan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

"Catatan saya, bahkan ada perawat dan dokter yang punya hingga 14 produk inovatif yang terdaftar HAKI. Ini harus terus kita dorong," tegasnya.

Sumut Alami Peningkatan, Tapi Butuh Perkuat Inovasi Nyata

Dalam kesempatan tersebut, Yusharto menyebut kinerja inovasi Sumut pada 2024 mengalami peningkatan. Namun, ia menilai perlu ada penguatan di aspek hasil kreatif, terutama pada jumlah dan kualitas inovasi yang benar-benar diterapkan di lapangan.

Editor
: Justin Nova
Tags
komentar
beritaTerbaru