Zulhas Berani Tanggung Jawab atas Kebijakan Kehutanan Era SBY, Tak Takut Dikecam
MATARAM Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), menyampaikan kesi
POLITIK
BOGOR — Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia menargetkan pencatatan pernikahan secara nasional mencapai dua juta pasangan pada tahun 2025.
Target ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat ketertiban administrasi pernikahan dan perlindungan hukum bagi pasangan suami istri serta anak.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Abu Rokhmad, menegaskan pentingnya setiap penghulu dan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kemenag untuk memiliki target pencatatan nikah yang terukur, baik dalam skala bulanan maupun tahunan.
"Tolong pasang target, Pak. Tidak boleh angkanya turun dari tahun kemarin. Naik per bulan, year on year-nya berapa? Juli tahun ini berapa? Juli tahun lalu berapa? Naik apa turun? Harus bisa kita rancang seperti itu," ujar Abu Rokhmad saat memberikan pembinaan kepada ASN di Kantor Kemenag Kota Bogor, Rabu (6/8/2025).
Untuk mencapai target tersebut, Kemenag mendorong berbagai inovasi layanan yang bersifat proaktif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Program seperti nikah massal, Gas Nikah, hingga layanan jemput bola terus digencarkan, terutama bagi masyarakat yang menghadapi kendala akses terhadap layanan pencatatan pernikahan.
"Kalau perlu gencarkan inisiatif layanan jemput bola. Makanya ada program nikah massal, ada program Gas Nikah," tambahnya.
Menurut Abu Rokhmad, tugas penghulu dan ASN Kemenag bukan hanya administratif, tetapi juga merupakan bentuk pengabdian kepada negara yang membawa tanggung jawab besar.
"ASN Kemenag sekarang ini tidak main-main. Dibayar dengan serius, Pak, dan penghulu harus dinaikkan targetnya. Kalau tidak bersedia membantu targetnya naik, ya diajak ngobrol, mencarikan jalan tengah, jadi fungsional lebih ringan," ujarnya dengan tegas namun tetap mengedepankan pendekatan persuasif.
Pencatatan nikah secara resmi dipandang sebagai langkah strategis untuk mencegah terjadinya pernikahan tidak tercatat (nikah siri), yang dapat berdampak pada kerentanan hukum, khususnya bagi perempuan dan anak.
"Pencatatan pernikahan penting untuk menjamin hak-hak hukum dan perlindungan terhadap perempuan serta anak," pungkasnya.
Dengan target dua juta pencatatan nikah pada tahun 2025, Kemenag berharap seluruh elemen di bawah koordinasinya turut aktif berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih tertib administrasi dan terlindungi secara hukum.*
MATARAM Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), menyampaikan kesi
POLITIK
JAKARTA Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, angkat bicara terkait bencana banjir bandang yang melanda beberapa wi
PEMERINTAHAN
MEDAN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) kembali menunjukkan kepeduliannya kepada masyarakat yang terdampak bencana alam. Direktur SDM dan U
NASIONAL
JAKARTA, Polri kembali menggelorakan semangat gotong royong dalam upaya penanganan bencana yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), da
NASIONAL
SIMALUNGUN Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun menunjukkan kepedulian tinggi terhadap korban bencana alam yang melanda tiga kabupat
NASIONAL
SIMALUNGUN, Sebanyak 100 kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dari 10 nagori (desa) di Kabupaten Simalungun mengikuti sosiali
BATU BARA, Polres Batu Bara memperlihatkan komitmennya dalam menanggapi bencana alam yang menimpa sejumlah wilayah di daerah tersebut. P
NASIONAL
JAKARTA, Dirjen Bea Cukai, Djaka Budi Utama, menanggapi kritik keras dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang mengancam akan memb
PEMERINTAHAN
JAKARTA, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Kholid, menanggapi usulan Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahada
POLITIK
SAMARINDA, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) terus berkomitmen memperkuat daya saing pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di w
EKONOMI