
Heboh! Pria di Simalungun Bakar Rumah Orang Tua Gara-Gara Sakit Hati Anaknya Dimarahi
SIMALUNGUN Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.adsense Seorang pria bernama Jumadi Sirait (33) nekat m
Hukum dan KriminalTAPSEL - Dugaan tindak pidana korupsi dan pencucian uang (TPPU) terkait pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mencuat ke permukaan dan menyita perhatian publik. Dana yang seharusnya menjadi hak masyarakat melalui program sosial, diduga kuat disalahgunakan oleh anggota Komisi XI DPR RI dengan cara menyalurkannya ke yayasan-yayasan tertentu yang ditunjuk secara pribadi.
Wakil Sekretaris Jenderal GEMMA PETA INDONESIA, Puteri Leida Harahap, menyatakan kegeramannya terhadap dugaan praktik penyelewengan dana sosial oleh oknum wakil rakyat.
"Seyogyanya wakil rakyat memikirkan nasib rakyat Indonesia, bukan justru memikirkan kepentingan pribadi untuk memperkaya diri sendiri maupun kelompoknya," ujar Puteri saat ditemui awak media, Rabu (20/8/2025).
Puteri Leida mengungkapkan bahwa masyarakat Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan telah menyampaikan kepadanya adanya dugaan aliran dana CSR BI dan OJK, serta CSR dari Tambang Emas Martabe ke Yayasan Keluarga Pasaribu. Ia juga menyampaikan rencana aksi unjuk rasa ke Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendesak pemeriksaan terhadap politisi Gus Irawan Pasaribu.
"Masyarakat Tapsel dan Sidimpuan meminta kami di DPN GEMMA PETA INDONESIA untuk menyurati dan melakukan aksi di depan kantor KPK agar KPK memeriksa yayasan tersebut," tegasnya.
Laporan PPATK Jadi Dasar Penyelidikan
Perkara ini bermula dari hasil analisis PPATK dan diperkuat dengan laporan masyarakat, sebagaimana disampaikan oleh Plt. Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (7/8/2025).
"Ada masyarakat yang mengadu ke kami bahwa bantuan sosial itu tidak sesuai dengan peruntukannya. Pemeriksaan anggaran dilakukan dari tahun 2020 hingga 2023," jelas Asep.
Dalam konferensi pers tersebut, KPK mengungkap bahwa Komisi XI DPR RI memiliki kewenangan menyetujui anggaran tahunan BI dan OJK. Sebelum disetujui, anggaran dibahas dalam rapat tertutup Panitia Kerja (Panja) Komisi XI bersama pimpinan BI dan OJK.
Dari hasil penyelidikan KPK, ditemukan dua poin penting:
BI dan OJK memberikan dana program sosial kepada anggota Komisi XI dengan alokasi 10 kegiatan (BI) dan 18–24 kegiatan (OJK) per tahun.
Dana tersebut disalurkan melalui yayasan yang ditunjuk oleh anggota Komisi XI, termasuk yayasan milik pribadi di daerah pemilihan (Dapil) masing-masing.
SIMALUNGUN Peristiwa memilukan terjadi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.adsense Seorang pria bernama Jumadi Sirait (33) nekat m
Hukum dan KriminalMEDAN Donor darah merupakan aksi kemanusiaan yang sangat mulia dan berdampak besar bagi mereka yang membutuhkan, terutama dalam kondisi
KesehatanPADANGSIDIMPUAN Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Ikatan Mahasiswa Keluarga Abituren Musthafawiyah (DPD IMA KAMUS) Kota Padangsidimpuan p
PendidikanMEDAN Aplikasi dompet digital DANA kembali menjadi sorotan publik dengan fitur DANA Kaget yang diklaim memberikan saldo gratis hingga Rp
EkonomiJAKARTA Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (Satgassus P3TP
PemerintahanJAKARTA Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto, memberikan respons terkait dugaan penggelembungan anggaran (mark up)
NasionalBANDUNG Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa penciptaan lapangan kerja yang masif hanya dapat terwujud jika pe
EkonomiMEDAN Indonesia kembali membuktikan kekayaan budayanya yang luar biasa melalui pengakuan internasional atas sejumlah warisan budaya yang
Seni dan BudayaDEPOK Detasemen Turangga Direktorat Polisi Satwa (Ditpolsatwa) Korsabhara Baharkam Polri kembali melaksanakan kegiatan sosial bertajuk
NasionalJAKARTA Program Studi Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama) ke
Pendidikan