JAKARTA – Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, mengajak generasi muda Islam untuk tampil sebagai garda terdepan dalam menjaga demokrasi dan persatuan bangsa.
Seruan itu disampaikan Sultan saat memberikan orasi kebangsaan dalam acara Muktamar XIV Ikatan Pelajar Al Washliyah (IPA) yang digelar di Syahida Inn, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (2/9/2025).
Dalam pidatonya, Sultan menyoroti dinamika sosial-politik nasional yang memanas pasca demonstrasi rusuh yang berlangsung sejak Kamis (28/8) hingga Minggu (31/8).
Ia menegaskan pentingnya momentum tersebut untuk menjadi cermin perbaikan bagi seluruh elemen penyelenggara negara.
"Jadilah bupati, anggota DPR, atau senator di DPD RI bukan demi kekuasaan, tapi sebagai bentuk pengabdian tulus kepada umat dan bangsa," ujar Sultan kepada wartawan, Rabu (3/9).
Lebih lanjut, Sultan menyampaikan bahwa pemuda Islam memiliki peran strategis sebagai generasi penerus dalam menjaga nilai-nilai demokrasi dan membangun masa depan Indonesia.
Ia menegaskan bahwa demokrasi tidak sekadar prosedur politik, melainkan sarana untuk mewujudkan keadilan sosial dan persatuan nasional.
"Pemuda Islam harus berani tampil sebagai pemimpin yang berintegritas, berwawasan luas, dan berlandaskan nilai-nilai Islam," tuturnya.
Sultan juga menekankan pentingnya peran pemuda sebagai social control, pengawas dan pengingat agar jalannya pemerintahan tetap sesuai prinsip keadilan dan transparansi.
Ia mengimbau agar setiap bentuk kritik dan aspirasi disampaikan secara damai dan beretika.
Dalam kesempatan itu, Sultan juga menyinggung tantangan berat yang dihadapi demokrasi Indonesia, mulai dari polarisasi politik, disinformasi digital, hingga dampak krisis global.
Menurutnya, generasi muda harus mampu menjadi penyeimbang dan agen perubahan yang konstruktif.