BREAKING NEWS
Sabtu, 06 September 2025

Kapuspen TNI: Pelaku Anarkis Saat Demo Terlihat Terlatih dan Terorganisasi

Raman Krisna - Jumat, 05 September 2025 20:11 WIB
Kapuspen TNI: Pelaku Anarkis Saat Demo Terlihat Terlatih dan Terorganisasi
Pengunjuk rasa melakukan aksi di depan Markas Komando (Mako) Brimob Polda Mtero Jaya, Kwitang, Jakarta, Jumat (29/8/2025). (foto: Bayu Pratama S/Antara)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigadir Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah mengungkapkan bahwa kelompok massa yang melakukan aksi anarkis saat demonstrasi beberapa hari terakhir diduga terlatih dan terorganisasi.

Hal ini merespons sorotan publik yang menilai aksi perusakan dan pembakaran fasilitas umum berlangsung rapi dan sistematis.

"Memang kalau kita amati, untuk polanya terlihat terorganisasi dan terlatih, ya," ujar Brigjen Freddy dalam konferensi pers di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (5/9/2025).

Baca Juga:

Meski begitu, Freddy enggan berspekulasi lebih jauh mengenai siapa pihak yang berada di balik pelatihan atau penggerakan massa tersebut.

Ia menegaskan, TNI tidak dalam posisi untuk menyampaikan tuduhan tanpa bukti yang jelas.

Baca Juga:

"Kami tidak ingin menduga-duga. Fokus kami saat ini adalah memperbaiki sistem pengamanan agar kejadian serupa tidak terulang," tegasnya.

Freddy menuturkan bahwa TNI kini tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengamanan di lapangan, khususnya dalam merespons unjuk rasa berskala besar.

Perbaikan ini, katanya, penting agar ke depannya TNI semakin siap mendukung Polri menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Kami sedang berbenah, meningkatkan kesiapsiagaan agar bisa lebih antisipatif dalam mencegah aksi-aksi anarkis," jelasnya.

Terkait kritik publik terhadap peran TNI dalam pengamanan aksi, Freddy menegaskan bahwa pihaknya bersikap terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak.

TNI, kata dia, tidak antikritik dan siap mengevaluasi diri demi perbaikan ke depan.

"Kami terbuka bagi pengamat-pengamat yang memberikan masukan. Ini akan jadi bahan evaluasi agar kami lebih cermat dan siap dalam upaya-upaya pencegahan ke depan," tambahnya.

Gelombang demonstrasi mahasiswa dan masyarakat beberapa hari terakhir dipicu oleh tuntutan yang dikenal sebagai "17+8", yang menyoroti isu transparansi, reformasi lembaga, hingga pemangkasan fasilitas pejabat publik.

Namun dalam beberapa kesempatan, aksi damai tersebut berubah menjadi ricuh, dengan sejumlah fasilitas umum dibakar dan dirusak oleh kelompok tak dikenal.

Sejumlah warga dan saksi mata mengaku tidak mengenali wajah-wajah provokator yang melakukan penjarahan dan perusakan, menimbulkan dugaan kuat bahwa para pelaku bukan berasal dari kalangan demonstran biasa.

Hingga saat ini, penyelidikan terhadap insiden kerusuhan dan aktor intelektual di baliknya masih terus dilakukan oleh aparat gabungan TNI-Polri.*

(vo/a008)

Editor
: Justin Nova
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Kapuspen TNI Tegaskan: Tidak Benar TNI Jadi Provokator dalam Aksi Unjuk Rasa
Polda Metro Jaya Ungkap Kerugian Rp180 Miliar Akibat Demo Anarkis Akhir Agustus 2025
Barang Milik Ahmad Sahroni yang Dijarah Massa Berangsur Dikembalikan, Termasuk Sertifikat Tanah
Pembakaran Gedung Grahadi Terencana: Polisi Tetapkan 33 Tersangka, Termasuk Anak-anak
Polda Metro Jaya Respons Desakan Pembebasan Demonstran dalam 17+8 Tuntutan Rakyat
Viral Anggota BAIS Disebut Provokator oleh Brimob Saat Demo, Ini Penjelasan Resmi TNI
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru