BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

Menteri Israel Itamar Ben-Gvir Larang Azan di Masjid: Picu Kontroversi dan Protes

BITVonline.com - Senin, 02 Desember 2024 02:46 WIB
Menteri Israel Itamar Ben-Gvir Larang Azan di Masjid: Picu Kontroversi dan Protes
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TEL AVIV – Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang dikenal berhaluan kanan ekstrem, mengeluarkan kebijakan kontroversial dengan melarang masjid-masjid di Israel mengumandangkan azan melalui pengeras suara. Langkah ini memicu kecaman dari komunitas Muslim dan Arab di Israel, yang menilai kebijakan tersebut sebagai bentuk provokasi.

Dalam pernyataannya di akun media sosial X pada Senin, 2 Desember 2024, Ben-Gvir menegaskan bahwa polisi harus mengambil tindakan tegas untuk menegakkan aturan ini. Ia menginstruksikan polisi untuk menyita pengeras suara masjid dan memberikan denda kepada masjid yang melanggar.

“Aturan tersebut memberikan opsi untuk menyita sistem audio (di masjid). Ini adalah alat yang efektif untuk pencegahan. Saat kita menggunakan alat ini, alat ini akan bergema di seluruh sektor (Muslim). Pada akhirnya, kita perlu mendapatkan hasil di lapangan,” tulis Ben-Gvir dalam suratnya kepada komandan polisi.

Kebijakan ini muncul setelah bertahun-tahun keluhan dari penduduk Yahudi di Yerusalem Timur dan daerah lain, yang menganggap azan sebagai gangguan kebisingan. Namun, langkah ini dikecam oleh banyak pihak, termasuk wali kota dari kota-kota Arab dan organisasi hak asasi manusia.

Organisasi Abraham Initiatives, yang mempromosikan kerja sama antara komunitas Yahudi dan Arab, menyebut tindakan Ben-Gvir sebagai upaya untuk mempolitisasi polisi dan menciptakan ketegangan.

“Menteri Ben-Gvir terus menggunakan polisi sebagai alat politik untuk menciptakan lebih banyak ketegangan, kekacauan, dan kebencian. Sementara organisasi kejahatan bebas berkeliaran, penduduk sipil menjadi sasaran serangannya,” kata organisasi tersebut.

Para pemimpin Arab di Israel mengecam keras kebijakan ini dan menyebutnya sebagai provokasi yang berpotensi memicu kekacauan dan kerusuhan. Mereka menilai kebijakan tersebut tidak hanya melanggar hak asasi komunitas Muslim tetapi juga memperburuk hubungan antara komunitas Arab dan Yahudi di Israel.

Menurut Pew Research Center, sekitar 14 persen penduduk Israel beragama Islam, dan azan menjadi salah satu simbol utama dalam praktik keagamaan mereka. Kebijakan ini dianggap menargetkan langsung identitas dan kebebasan beragama mereka.

Kebijakan larangan azan ini bukan pertama kalinya Ben-Gvir mendapat sorotan atas kebijakannya yang kontroversial. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari agenda politiknya yang keras terhadap komunitas Arab dan Muslim di Israel.

Sementara itu, para pengamat memperingatkan bahwa kebijakan semacam ini hanya akan memperburuk ketegangan di kawasan, terutama di tengah upaya mencari kesetaraan dan keharmonisan antara komunitas Yahudi dan Arab.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru