BREAKING NEWS
Sabtu, 13 Desember 2025

Iwan Fals Serukan Penghentian Penebangan Hutan 50 Tahun Usai Banjir Bandang di Sumatera

Raman Krisna - Jumat, 12 Desember 2025 22:06 WIB
Iwan Fals Serukan Penghentian Penebangan Hutan 50 Tahun Usai Banjir Bandang di Sumatera
Penyanyi legendaris Iwan Fals. (foto: iwanfals/ig)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA – Penyanyi legendaris Iwan Fals menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana banjir bandang yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Ia menekankan pentingnya penghentian total aktivitas penebangan hutan di Indonesia selama minimal 50 tahun guna mencegah bencana serupa di masa depan.

"Alam tidak bisa semata disalahkan. Banjir bandang ini dipicu pembalakan liar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab," kata Iwan Fals, Jumat (12/12).

Baca Juga:

Iwan menegaskan pemerintah harus bertindak tegas terhadap perusahaan maupun oknum yang terlibat.

"Katanya negara hukum. Ya, tegakkan hukum setegak-tegaknya. Hukum seberat-beratnya pelakunya, jangan ada pandang bulu," tambahnya.

Isu kerusakan hutan bukan hal baru bagi Iwan.

Sejak 1980, melalui lagu Isi Rimba Tak Ada Tempat Berpijak Lagi dalam album Sarjana Muda, ia telah mengingatkan masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan dari kerusakan.

Pesan tersebut kini kembali terbukti melalui bencana yang menimpa sejumlah provinsi di Sumatera.

Selain itu, Iwan menyerukan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk memulihkan kondisi sosial dan lingkungan pascabencana, termasuk memastikan korban mendapatkan bantuan dan hunian layak.

Ia juga mengusulkan DPR mengevaluasi aturan terkait penebangan hutan dan menegakkan hukum secara konsisten.

Koordinator Forum Wartawan Kebangsaan, Raja Parlindungan Pane, menambahkan pemerintah perlu membentuk badan khusus untuk menangani rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

"Penanganan bencana berskala besar di Pulau Sumatera membutuhkan badan khusus. Presiden Prabowo perlu membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar," ujarnya.

Banjir bandang yang terjadi pekan lalu telah menelan korban jiwa dan merusak infrastruktur, menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat terdampak.*


(at/ad)

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
beritaTerkait
Jembatan Teupin Mane Tersambung, Akses Bireuen–Takengon Segera Pulih
Banjir Mengubah Desa Jadi Lautan Kayu, Pemerintah Aceh Sebut Bisa Jadi Bukti Hukum Lingkungan
Kebakaran Terra Drone Dikaitkan dengan Pemetaan Sawit dan Bencana Sumatera, Polisi Klarifikasi Dugaan Sabotase
Pokdar Kamtibmas Bhayangkara Sumut Salurkan Seribu Paket Sembako bagi Warga Terdampak Banjir
Akses Banda Aceh–Medan Pulih, Jembatan Krueng Meureudu Kini Bisa Dilintasi Kendaraan
Gubernur Aceh Muzakir Manaf Ungkap Kondisi Pascabencana Banjir Bandang, Distribusi Bantuan Terus Dipercepat
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru