Akses Pulih Bertahap, Berikut Jalan di Aceh, Sumut, dan Sumbar yang Sudah Bisa Dilalui Usai Bencana

MEDAN — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat pemulihan infrastruktur akibat bencana banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Sebanyak 310 personel diterjunkan untuk membuka kembali akses jalan dan jembatan yang sempat terputus akibat material longsor dan banjir.

Berdasarkan data Kementerian PU per Selasa, 16 Desember 2025, ratusan personel tersebut berasal dari unsur Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Cipta Karya.

Baca Juga:

• Tak Hanya Danau Toba, Ini Destinasi Wisata Religi Favorit Saat Natal

Mereka dikerahkan untuk melakukan respons cepat, inspeksi infrastruktur terdampak, serta mendukung komando penanganan darurat di wilayah bencana.

Selain personel, Kementerian PU mengerahkan 312 unit alat berat dan 10 unit jembatan Bailey.

Rinciannya, 128 unit alat berat ditempatkan di Aceh, 68 unit di Sumatera Utara, dan 116 unit di Sumatera Barat.

Alat berat digunakan untuk membersihkan material longsor, membuka badan jalan, serta memperbaiki infrastruktur yang rusak.

Kementerian PU juga menurunkan 358 unit alat pendukung yang tersebar di tiga provinsi, masing-masing 149 unit di Aceh, 99 unit di Sumatera Utara, dan 110 unit di Sumatera Barat.

Berkat upaya tersebut, sejumlah ruas jalan nasional dan jembatan penghubung antarwilayah kini telah kembali dapat dilalui masyarakat.

Di Aceh, akses utama seperti Banda Aceh–Meureudu, Lhokseumawe–Langsa, Kuala Simpang–batas Provinsi Sumatera Utara, serta sejumlah ruas di wilayah Aceh Tengah, Gayo Lues, dan Bireuen telah dibuka kembali.

Jembatan Krueng Merdu dan Jembatan Teupin Mane juga sudah dapat dilalui kendaraan.

Di Sumatera Utara, akses strategis seperti koridor Sidikalang–Singkil–Sibolga, Padang Sidempuan–Batangtoru, serta jalur lintas barat, tengah, dan timur Sumatera mulai pulih.

Ruas tol Medan–Pangkalan Brandan dan sejumlah jalan penghubung utama juga kembali berfungsi.

Sementara di Sumatera Barat, jalur Padang–Pariaman–Pasaman Barat, Padang Panjang–Bukittinggi–Lubuk Sikaping, hingga Padang–Solok–Dharmasraya–batas Jambi telah dapat dilalui masyarakat.

Meski demikian, sejumlah ruas masih menjadi perhatian utama karena kondisi medan yang berat. Salah satunya adalah jalan Tarutung–Sibolga dan Tarutung–Sipirok di Sumatera Utara.

Untuk menjaga mobilitas warga, Kementerian PU memastikan jalur alternatif tetap dapat digunakan, antara lain melalui Sidikalang–Barus–Sibolga dan Siborong-borong–Pangaribuan–Sipirok.

Kementerian PU menargetkan perbaikan arus jalan kritis terdampak bencana dapat diselesaikan secara bertahap hingga pertengahan Januari 2026.

Namun, estimasi penyelesaian akhir masih bergantung pada kondisi lapangan dan akses alat berat ke lokasi terdampak.

Berdasarkan data penanganan bencana per 15 Desember 2025, tercatat 1.413 lokasi terdampak di tiga provinsi tersebut, meliputi jalan dan jembatan putus, tanggul jebol, serta genangan di sejumlah ruas jalan.

Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan akses transportasi dan distribusi logistik tetap berjalan selama masa pemulihan.*

(kp/ad)

Tak Hanya Danau Toba, Ini Destinasi Wisata Religi Favorit Saat Natal

Geram Peredaran Narkoba, Ratusan Warga Tabuyung Bakar Rumah Terduga Bandar

Miris! DPRD Sumut Temukan Lebih 90 Persen Hutan di Langkat Sudah Jadi Kebun Sawit

360 Ton LPG Disalurkan ke Aceh, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi Tetap Terpenuhi

Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumut Dimanfaatkan Warga, DPR: Tidak Bisa Dibiarkan!

KTR Surabaya Raya Salurkan 2 Ton Beras untuk Warga Aceh Terdampak Banjir dan Longsor