JAKARTA — Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan akan mengecek kabar munculnya bendera putih di sejumlah titik di Aceh sebagai simbol warga menyerah menghadapi banjir yang melanda wilayah tersebut.
Tito mengaku belum memiliki informasi rinci mengenai kondisi di lapangan.
"Saya belum tahu, nanti saya cek dulu," ujar Tito singkat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.
Diberitakan sebelumnya, bendera putih dikibarkan warga di berbagai wilayah Aceh, termasuk Aceh Timur dan sepanjang jalan nasional dari Banda Aceh menuju Medan hingga Kabupaten Aceh Tamiang.
Bendera putih dianggap sebagai tanda darurat dan simbol menyerah warga akibat minimnya bantuan.
"Masyarakat menyerah dan butuh bantuan. Kami tidak sanggup lagi," ujar Bahtiar, warga Alue Nibong, Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Minggu, 14 Desember 2025.
Hingga tiga pekan pascabanjir melanda, bantuan dari pemerintah masih sangat terbatas.
Warga setempat terpaksa membangun dapur umum mandiri dan saling membantu untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Meski begitu, persediaan makanan semakin menipis dan banyak warga menghadapi kelaparan.
"Masyarakat di sini sudah tidak sanggup. Bendera putih ini tanda kami menyerah oleh keadaan," kata Zamzami, warga lainnya.
Kabar munculnya bendera putih ini menimbulkan keprihatinan nasional sekaligus menjadi sorotan pemerintah pusat mengenai respons terhadap bencana di Aceh.
Tito menyatakan akan segera meninjau lapangan untuk memastikan bantuan dapat segera disalurkan kepada warga terdampak.*