Wakil Duta Besar UEA, Shaima Al Hebsi, menyerahkan bantuan logistik kepada Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas di Posko Bantuan Bencana Kota Medan, Gedung PKK Medan Petisah, Sabtu (13/12/2025). (foto: Dok. Pemko Medan)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
Wali Kota Medan, Rico Waas, mengatakan langkah ini dilakukan setelah memeriksa regulasi dari pemerintah pusat.
"Intinya adalah memang kita sudah cek tentang regulasi dan penyampaian. Kita cek BNPB juga, dan Kementerian Pertahanan bahwasanya memang melalui koordinasi semua, ini tidak diterima dulu," ujar Rico saat diwawancarai, Kamis (18/12/2025).
Rico menambahkan, pengembalian bantuan ini tidak terkait teguran dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, melainkan karena pemerintah pusat memang belum mengizinkan bantuan asing untuk korban bencana.
"Karena memang pemerintah belum atau tidak menerima bantuan dari pihak asing. Jadi kita kembalikan dan nantinya bisa dimanfaatkan lagi. Tapi untuk Kota Medan tidak menerima," jelasnya.
Sebelumnya, bantuan dari UAE tersebut bukan hanya berupa beras 30 ton, tetapi juga mencakup 300 paket sembako, perlengkapan bayi, dan perlengkapan ibadah.
Bantuan ini sempat direncanakan dibagikan kepada warga Kota Medan yang terdampak banjir.
"Kami tentunya apresiasi dan sangat berterima kasih atas solidaritas yang diberikan Uni Emirat Arab dengan memberikan bantuan ke Posko Bantuan Bencana Kota Medan," kata Rico.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia memiliki kapasitas untuk menangani bencanabanjir-longsor di Sumatera.
Menurut Prabowo, sejumlah kepala negara sahabat menawarkan bantuan, tetapi pemerintah menolak karena diyakini mampu mengatasi situasi.
"Sehingga, saya ditelepon banyak pimpinan kepala negara ingin kirim bantuan. Saya bilang 'Terima kasih concern Anda, kami mampu'. Indonesia mampu mengatasi ini," ujarnya saat rapat kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (15/12).
Dengan keputusan ini, bantuan dari Uni Emirat Arab akan dikembalikan, namun solidaritas dan perhatian internasional terhadap korban banjir tetap diapresiasi oleh pemerintah dan masyarakat Kota Medan.*