
Pemerintah Siapkan 1 Juta Hektare Lahan, Zulhas Optimistis Produksi Etanol Capai Target BBM 10%
JAKARTA Pemerintah tengah menyiapkan peta jalan penggunaan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin hingga 10 perse
Pemerintahan
RIFFA –Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) asal Bahrain, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, kini menjadi pusat perhatian publik setelah pertandingan Grup C Ronde 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia dan Timnas Bahrain. Laga yang berlangsung di Bahrain National Stadium pada Kamis malam WIB ini berakhir dengan kontroversi, yang membuat banyak pihak meragukan integritas keputusan wasit.
Pertandingan tersebut dinilai merugikan Timnas Indonesia, yang di bawah arahan pelatih Shin Tae-yong, tampil cukup baik dengan memimpin 2-1. Namun, di menit-menit akhir, wasit Ahmed Al Kaf dari Oman membiarkan pertandingan berlanjut lebih lama dari waktu tambahan yang seharusnya, yaitu enam menit. Situasi ini dimanfaatkan oleh tim tuan rumah, yang berhasil menyamakan kedudukan melalui gol Mohamed Marhoon di menit 90+9.
Kejadian ini tidak hanya memicu kemarahan dan kekecewaan di kalangan pendukung Timnas Indonesia, tetapi juga membuat banyak netizen mulai mempertanyakan keadilan dalam kepemimpinan AFC. Sebagian besar skeptis terhadap kemungkinan protes yang diajukan PSSI kepada AFC akan ditanggapi secara serius, mengingat Shaikh Salman merupakan orang Bahrain. Hal ini menambah ketegangan dan rasa curiga terhadap transparansi dalam organisasi sepak bola Asia.
Menanggapi situasi ini, banyak netizen di media sosial mengungkapkan keprihatinan mereka dan menyerukan agar AFC memperhatikan isu ini dengan lebih serius. “Sangat disayangkan jika keputusan wasit yang kontroversial ini tidak mendapatkan perhatian yang layak hanya karena faktor negara,” tulis salah satu pengguna Twitter.
Siapa Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa?Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, yang kini berusia 58 tahun, terpilih sebagai Presiden AFC ke-10 pada Kongres Luar Biasa di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Mei 2013. Ia juga diangkat sebagai anggota Komite Eksekutif FIFA, yang saat ini dikenal sebagai Dewan FIFA. Dalam pemilihan selanjutnya, Shaikh Salman terpilih kembali sebagai Presiden AFC dan Wakil Presiden FIFA pada tahun 2015, dan lagi-lagi terpilih tanpa lawan pada pemilihan ulang 2019.
Pada Kongres AFC ke-33 tahun 2023, Shaikh Salman kembali terpilih untuk memimpin AFC hingga tahun 2027, menunjukkan dukungan kuat terhadap kepemimpinannya. Sebelum menjabat sebagai Presiden AFC, ia merupakan Presiden Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) selama 11 tahun, dari 2002 hingga 2013. Di bawah kepemimpinannya, Timnas Bahrain mencapai semifinal Piala Asia 2004, pencapaian terbaik dalam sejarah mereka, serta pernah menduduki peringkat 44 FIFA, yang merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah tim tersebut.
Kepemimpinan Shaikh Salman di AFC tak luput dari kritik, terutama di tengah situasi kontroversial seperti yang dialami oleh Timnas Indonesia. Sebagai pemimpin, ia diharapkan dapat menjunjung tinggi nilai-nilai fair play dan transparansi dalam setiap aspek, termasuk keputusan wasit yang sangat memengaruhi hasil pertandingan.
Implikasi Bagi Sepak Bola AsiaKejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi AFC untuk melakukan evaluasi terhadap standar kinerja wasit di semua tingkatan pertandingan. Dalam era modern sepak bola, di mana teknologi seperti VAR (Video Assistant Referee) telah diadopsi oleh banyak liga dan turnamen, penting bagi AFC untuk mengevaluasi kembali sistem mereka dalam menangani insiden-insiden kontroversial yang dapat merugikan salah satu tim.
PSSI, sebagai badan pengurus sepak bola Indonesia, telah menyatakan niat untuk mengajukan protes resmi terhadap kinerja wasit dalam pertandingan tersebut. Dengan situasi ini, harapan untuk meningkatkan kualitas sepak bola di Asia, termasuk keadilan dan transparansi dalam setiap pertandingan, harus menjadi prioritas utama bagi AFC.
Di tengah sorotan yang mengarah kepada Shaikh Salman dan AFC, publik berharap langkah-langkah konkrit dapat diambil untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil dalam dunia sepak bola mencerminkan keadilan dan integritas, demi masa depan sepak bola yang lebih baik di Asia.
(N/014)
JAKARTA Pemerintah tengah menyiapkan peta jalan penggunaan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin hingga 10 perse
PemerintahanJAKARTA BARAT Polisi berhasil menggerebek pabrik ekstasi rumahan yang beroperasi di kawasan Kedoya Utara, Jakarta Barat. Dari lokasi, apa
Hukum dan KriminalBANDAR LAMPUNG Keluarga Aulia Rizky dan Indra Jayadi, pasangan korban penganiayaan yang terjadi pada Maret 2025, melaporkan oknum penyidi
Hukum dan KriminalKUTAI KARTANEGARA PT Pertamina EP (PEP) Sangasanga Field terus menegaskan komitmennya terhadap peningkatan kesehatan masyarakat melalui
PeristiwaJAKARTA Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan Indonesia akan menghentikan impor seluruh jenis garam mulai tahun 20
PemerintahanJAKARTA Pengguna aplikasi dompet digital DANA kini berkesempatan mendapatkan saldo gratis hingga ratusan ribu rupiah melalui fitur DANA K
PeristiwaJAKARTA Segelas air kelapa dingin tak hanya menyegarkan di tengah cuaca panas, tetapi juga menyimpan segudang manfaat kesehatan. adsense
KesehatanDENPASAR Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi air
PeristiwaJAKARTA Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan bahwa pengawasan penerapan sistem merit Aparatur Sipil Negara (ASN) harus dilakukan oleh lemb
PemerintahanJAKARTA Apple diperkirakan akan menunda peluncuran ponsel lipat pertamanya, yang diberi nama iPhone Fold, dari rencana awal tahun 2026 me
Sains & Teknologi