BREAKING NEWS
Rabu, 15 Oktober 2025

Israel Larang Sekjen PBB Masuk Kenegaranya?! Ada Apa?

BITVonline.com - Kamis, 03 Oktober 2024 03:38 WIB
Israel Larang Sekjen PBB Masuk Kenegaranya?! Ada Apa?
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TELAVIV -Israel mengambil langkah tegas dengan melarang Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres masuk ke negaranya, menyusul pernyataan Guterres yang dianggap tidak cukup tegas dalam mengutuk serangan rudal Iran terhadap Israel. Keputusan ini mencerminkan ketegangan yang semakin meningkat di kawasan Timur Tengah pasca serangan rudal oleh Iran yang menargetkan wilayah Israel pada 1 Oktober lalu.

Menurut laporan, Iran telah meluncurkan ratusan rudal sebagai balasan atas serangan yang dilakukan oleh Israel, yang mengakibatkan tewasnya sejumlah sekutu Iran. Reaksi keras datang dari pihak Israel yang merasa terancam dan berjanji akan melakukan tindakan balasan. Dalam konteks ini, Guterres mengeluarkan pernyataan singkat yang hanya mengutuk eskalasi konflik di kawasan, tanpa menyebut Iran secara khusus.

Menanggapi hal ini, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menilai bahwa pernyataan Guterres menunjukkan ketidakberpihakan. Katz mengatakan, “Setiap orang yang tidak tegas mengutuk serangan keji Iran ke Israel, yang mana setiap negara sudah melakukannya, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel.” Pernyataan ini menegaskan sikap Israel yang merasa berhak untuk melindungi warganya dan menegakkan martabat nasional, bahkan tanpa kehadiran Sekjen PBB.

Dujarric, juru bicara PBB, menanggapi keputusan Israel dengan menyebutnya sebagai langkah yang dipenuhi dengan motif politik. “Secara tradisional, PBB tidak mengenal adanya konsep persona non grata diberlakukan kepada staf PBB,” ujarnya. Sikap ini menunjukkan ketidakpuasan PBB terhadap tindakan Israel yang dianggap tidak sesuai dengan prinsip diplomasi internasional.

Kritik juga datang dari sekutu terdekat Israel, yaitu Amerika Serikat. Juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, menilai langkah Israel tersebut tidak produktif. “Kami tidak menganggap langkah itu produktif dalam bentuk apa pun,” kata Miller, menunjukkan bahwa ketegangan diplomatik ini tidak hanya melibatkan Israel dan Iran, tetapi juga memengaruhi hubungan Israel dengan negara-negara sekutunya.

Keputusan Israel untuk melarang Guterres masuk ke negara tersebut menciptakan pertanyaan besar mengenai masa depan hubungan antara Israel dan PBB, serta dampaknya terhadap upaya mediasi internasional dalam menyelesaikan konflik yang berkepanjangan di Timur Tengah. Masyarakat internasional kini memantau dengan cermat perkembangan situasi ini, mengingat potensi dampaknya terhadap stabilitas kawasan dan upaya perdamaian yang tengah berjalan.

Seiring dengan meningkatnya ketegangan, Israel juga berkomitmen untuk memperkuat pertahanannya. Sumber di Kementerian Pertahanan Israel mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menyiapkan langkah-langkah strategis untuk merespons setiap ancaman yang muncul, baik dari Iran maupun kelompok lainnya yang dinilai mengancam keamanan negara.

Dalam konteks yang lebih luas, situasi ini mencerminkan kompleksitas geopolitik di Timur Tengah, di mana berbagai negara dan organisasi internasional berperan dalam usaha untuk mencapai kedamaian, meskipun sering kali terhambat oleh tindakan sepihak yang dapat memperburuk ketegangan.

Keputusan Israel untuk menolak kehadiran Guterres menjadi sorotan internasional dan bisa menjadi preseden bagi interaksi antara negara berdaulat dan badan internasional. Bagaimana situasi ini akan berkembang masih menunggu waktu, tetapi satu hal yang pasti: ketegangan di Timur Tengah belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru