BREAKING NEWS
Rabu, 08 Oktober 2025

Indonesia Alami Deflasi 0,12% di September 2024, Upaya Pengendalian Inflasi Terus Diperkuat

BITVonline.com - Rabu, 02 Oktober 2024 07:51 WIB
Indonesia Alami Deflasi 0,12% di September 2024, Upaya Pengendalian Inflasi Terus Diperkuat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Indonesia mencatatkan deflasi sebesar 0,12% pada bulan September 2024, menjadi deflasi kelima secara berturut-turut yang dialami oleh negara ini. Data ini menunjukkan adanya penurunan harga barang dan jasa di pasar, sebuah perkembangan yang disambut positif oleh pemerintah sebagai bagian dari upaya pengendalian inflasi yang berkelanjutan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam Sarasehan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Rabu (2/10), menyampaikan bahwa pemerintah secara aktif berupaya menekan inflasi, dengan fokus utama pada pertumbuhan inflasi inti atau core inflation. Menurut Airlangga, pengendalian harga pangan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas inflasi, mengingat sektor ini memberikan kontribusi signifikan terhadap angka inflasi keseluruhan.

“Karena inflasi yang utama bagi pemerintah adalah core inflation. Kalau core inflation-nya tumbuh berarti ekonominya tumbuh. Jika ekonomi tumbuh 5 persen, maka core inflation juga tumbuh,” ungkapnya. Ia menekankan bahwa volatile food, atau bahan pangan yang harga nya sering berfluktuasi, merupakan komponen yang perlu diperangi.

Pemerintah berkomitmen untuk memantau inflasi daerah secara mingguan, memberikan dorongan kepada pemerintah daerah untuk aktif dalam mengendalikan inflasi di wilayah masing-masing. Airlangga menjelaskan, ketika inflasi inti meningkat, penyebabnya harus diidentifikasi dengan cepat, terutama pada komoditas penting seperti cabai dan bawang. “Daerah konsumsi itu harus aktif. Tidak perlu hanya menunggu pusat,” tambahnya.

Airlangga juga mengungkapkan bahwa deflasi yang terjadi saat ini merupakan hasil dari kerja keras pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga. Beberapa langkah konkret yang diambil termasuk impor beras untuk menjaga stok saat produksi dalam negeri menurun dan harga beras mengalami kenaikan. “Jadi, kalau kita bilang inflasinya turun, deflasi. Ini karena ada upaya ekstra oleh pemerintah untuk menurunkan volatile food,” jelasnya.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa secara year on year, inflasi Indonesia mencapai 1,84%, sementara secara year to date, inflasi nasional berada di angka 0,74%. Airlangga menekankan pentingnya menjaga inflasi dalam kisaran 2,5% plus minus 1% agar tetap sejalan dengan target pemerintah.

Secara keseluruhan, kondisi inflasi di Indonesia saat ini dinilai baik, selama tetap berada dalam target yang ditetapkan. Kerja keras pemerintah dalam pengendalian inflasi diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan daya beli masyarakat dan menciptakan stabilitas ekonomi yang berkelanjutan.

(N/014)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru