JAKARTA – Dalam diskusi panel di acara IP Expo oleh GDP Venture dan Dentsu Indonesia, Ayu Hakim, Executive Partner GDP Venture, membagikan wawasan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan saat berinvestasi pada pemegang Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Menurut Ayu, HKI yang dimiliki oleh perusahaan atau startup, seperti merek atau paten, bisa menjadi aset bernilai tinggi yang menarik bagi investor, asalkan mereka memahami potensi monetisasi yang dapat dihasilkan.
“Kami sebagai investor melihat HKI dari berbagai sektor, mulai dari hiburan, olahraga, hingga teknologi, dan mencoba mengevaluasi potensi monetisasi yang bisa dihasilkan dari hak tersebut,” ujar Ayu di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2025). Ayu menekankan pentingnya investor untuk memahami berbagai jenis monetisasi yang mungkin bisa dihasilkan dari HKI, seperti lisensi, barang dagangan, atau kolaborasi lintas merek.
HKI dapat memberikan berbagai saluran pendapatan tambahan, namun juga berfungsi sebagai alat perlindungan dari pesaing atau pihak lain yang mencoba meniru produk atau layanan perusahaan. “Bekerja dengan tim hukum yang kompeten sangat penting untuk memastikan bahwa pemilik HKI tidak melanggar hak orang lain dan melindungi diri dari potensi pelanggaran,” tambah Ayu.
Ayu juga mengungkapkan pentingnya strategi pemasaran yang tepat dalam memanfaatkan HKI. Kolaborasi antara merek dan pemilik HKI bisa menciptakan peluang besar. Salah satu contoh sukses adalah kolaborasi antara 88 Rising dan Honda pada tahun 2023, yang menghasilkan merchandise edisi khusus saat festival Clouds.
“Melalui kolaborasi seperti ini, merek dapat menjangkau demografi yang lebih luas, terutama di segmen yang lebih spesifik, seperti Asia-Amerika atau penggemar musik Asia,” jelas Ayu. Dalam memanfaatkan HKI untuk kampanye pemasaran atau investasi, Ayu mengingatkan pentingnya memahami batasan hukum yang mengelilingi setiap hak tersebut.
Hal ini terutama berlaku untuk hak-hak seperti lagu, logo, atau karakter, di mana pemasar harus memastikan bahwa mereka memiliki hak untuk menggunakan elemen-elemen tersebut. “Memahami wilayah dan batasan hak juga sangat penting, apalagi di sektor olahraga dan e-sports, di mana hak sering terbatas oleh lokasi geografis,” ucap Ayu. Ayu menegaskan bahwa meskipun proses berinvestasi pada HKI bisa terasa kompleks, manfaat jangka panjang yang bisa diperoleh sangat besar.
“HKI bisa menjadi jalan pintas yang lebih cepat untuk menjangkau demografi tertentu, lebih efektif daripada memulai dari nol,” ujarnya. Dengan pemahaman yang tepat mengenai potensi dan kompleksitas HKI, serta kolaborasi dengan tim hukum, Ayu percaya HKI dapat menjadi aset yang sangat berharga bagi bisnis untuk menciptakan pendapatan dan membangun hubungan emosional yang lebih kuat dengan konsumen.
(christie)
Tips Berinvestasi pada Pemegang Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Menurut Ayu Hakim