
Puan Maharani Soroti 7 PMI Sumut Tewas di Kamboja: Jangan Tunggu Viral Baru Negara Bertindak!
JAKARTA Ketua DPR RI, Puan Maharani, angkat bicara soal meninggalnya tujuh Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Utara di Kamboja
Nasional
BATAM -Masalah kelangkaan gas LPG 3 kilogram atau yang sering disebut gas melon di Kota Batam semakin meresahkan. Meskipun Pemerintah Kota Batam telah menggelar operasi pasar di beberapa kecamatan, situasi ini masih belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Warga dan pelaku usaha kecil kini merasakan dampak serius dari krisis ini, yang mengancam keberlangsungan usaha mereka.
Pantauan di lapangan, sejumlah warga di daerah Botania mengalami kesulitan dalam menemukan pangkalan yang menjual gas melon. Beberapa pangkalan bahkan mengaku tidak memiliki stok gas yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Saya sudah mencari gas melon di beberapa tempat, tetapi tidak ada yang menjual. Sudah ke Pasar Jodoh juga, sama sekali tidak tersedia. Padahal, saya butuh untuk memasak,” ujar Dilla, seorang ibu rumah tangga berusia 29 tahun. Dilla mengaku tidak mengikuti pasar murah karena sebelumnya ia masih memiliki stok gas yang cukup. “Sekarang, saya bingung mau masak pakai apa,” keluhnya.
Keluhan serupa juga disampaikan oleh para pedagang di Pasar Botania. Sari, seorang pedagang gorengan, mengungkapkan bahwa stok gasnya hampir habis. “Saya sudah mencari kemana-mana, tetapi tidak ada yang jual. Jika tidak segera mendapatkan gas, terpaksa saya tutup jualan,” katanya dengan nada putus asa.
Tidak hanya itu, kelangkaan gas melon juga dimanfaatkan oleh beberapa pedagang eceran untuk menaikkan harga. Salah satu pedagang di Pasar Jodoh menjual tabung gas melon seharga Rp45.000, jauh di atas harga eceran normal yang hanya Rp21.000. “Kalau mau ambil, harganya Rp45 ribu,” ungkapnya, seraya menunjukkan tabung-tabung gas yang tersusun di depan warungnya.
Kondisi ini telah berlangsung selama beberapa hari dan semakin memperburuk keadaan. Walaupun pemerintah telah berupaya mengatasi masalah ini dengan menggelar pasar gas melon dan Pertamina menambah stok gas untuk masyarakat miskin, hasilnya masih belum memadai.
Warga berharap agar pemerintah segera mengambil langkah lebih efektif untuk menanggulangi kelangkaan ini. Jika tidak, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh konsumen rumah tangga, tetapi juga oleh pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada ketersediaan gas melon untuk menjalankan bisnis mereka.
(N/014)
JAKARTA Ketua DPR RI, Puan Maharani, angkat bicara soal meninggalnya tujuh Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Utara di Kamboja
NasionalMEDAN Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Sumatera Utara, Iskandar ST, melayangkan somasi terbuka kepada sejumlah institusi
Hukum dan KriminalJAKARTA Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (Menperkim) Maruarar Sirait menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk mempercepat se
NasionalJAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan komitmennya untuk mengevaluasi dana milik pemerintah pusat dan daerah yang hing
EkonomiMEDAN Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Musa Rajekshah, memberikan apresiasi tinggi terhadap Presiden Prabowo Subianto yang turu
NasionalMEDAN Penanganan laporan dugaan penipuan yang dialami mantan anggota Polri berinisial DE oleh oknum anggota Subbid Wabprof Bid Propam Po
Hukum dan KriminalJAKARTA Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Program Kerja Sama Bidang Pendidikan yang di
PendidikanJAKARTA Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, memastikan bahw
Hukum dan KriminalSIMALUNGUN Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Simalungun dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama kelompok kurang mamp
PemerintahanTERNATE Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan kembali komitmen pemerintah dalam mewujudkan pembangunan yang merata dan tidak
Nasional