BREAKING NEWS
Jumat, 25 April 2025

Amerika Serikat Menanggapi Tuduhan dan Bantah Keterlibatan dalam Penggulingan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina!

BITVonline.com - Selasa, 13 Agustus 2024 05:53 WIB
44 view
Amerika Serikat Menanggapi Tuduhan dan Bantah Keterlibatan dalam Penggulingan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina!
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

AS –Pemerintah Amerika Serikat secara resmi membantah tuduhan bahwa mereka terlibat dalam penggulingan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina. Tuduhan ini muncul setelah Hasina mengundurkan diri dari jabatannya dan melarikan diri dari negara Asia Selatan tersebut. Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, menegaskan bahwa pemerintah AS tidak memiliki peran dalam peristiwa tersebut, yang menurutnya adalah tuduhan yang sama sekali tidak berdasar.

Dalam jumpa pers pada Senin (13/8/2024), Karine Jean-Pierre dengan tegas menanggapi laporan yang mengklaim keterlibatan Amerika Serikat. “Kami sama sekali tidak terlibat. Laporan atau rumor apa pun yang menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat terlibat dalam peristiwa ini adalah tuduhan palsu,” ungkapnya. Penegasan ini dikeluarkan untuk meredakan ketegangan dan mengklarifikasi posisi AS terhadap situasi yang tengah berkembang di Bangladesh.

Sebelumnya, surat kabar Economic Times di India menerbitkan laporan yang mencatat bahwa Sheikh Hasina menuduh AS terlibat dalam penggulingannya. Menurut laporan tersebut, Hasina mengklaim bahwa Amerika Serikat ingin menguasai Pulau Saint Martin di Teluk Benggala sebagai motif di balik penggulingan dirinya. Namun, juru bicara Gedung Putih menegaskan bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dan tidak mencerminkan kebijakan luar negeri Amerika Serikat.

Baca Juga:

Putra Sheikh Hasina, Sajeeb Wazed, juga menanggapi tuduhan tersebut melalui media sosial X, menyatakan bahwa ibunya tidak pernah membuat pernyataan seperti yang dilaporkan. Sajeeb Wazed menggarisbawahi bahwa klaim tersebut adalah hasil dari informasi yang salah dan tidak akurat.

Gedung Putih menekankan bahwa posisi Amerika Serikat adalah mendukung proses demokrasi di Bangladesh dan percaya bahwa masa depan pemerintahan negara tersebut harus ditentukan oleh rakyat Bangladesh itu sendiri. Mereka juga mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat tidak memiliki keterlibatan dalam situasi politik di Bangladesh, melainkan mendukung upaya untuk menjaga kestabilan dan keamanan regional.

Baca Juga:

Sementara itu, Bangladesh mengalami situasi politik yang semakin memanas setelah protes mahasiswa terhadap kuota pekerjaan pemerintah yang dirasakan tidak adil. Protes tersebut berkembang menjadi gerakan yang menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Hasina. Hasina, yang telah memenangkan masa jabatan keempat berturut-turut pada Januari lalu dalam pemilihan umum yang diakui tidak bebas dan adil oleh Departemen Luar Negeri AS, kemudian mengundurkan diri setelah kekacauan yang melanda negara.

Sebagai langkah sementara, pemerintah Bangladesh saat ini dipimpin oleh peraih Nobel Perdamaian, Muhammad Yunus, yang dilantik pada hari Kamis (8/8/2024) untuk memimpin pemerintahan transisi dan menyelenggarakan pemilihan umum. Yunus, yang dikenal sebagai pendiri Grameen Bank dan pemenang Nobel Perdamaian, diharapkan dapat membawa stabilitas dan memulihkan proses demokrasi di negara tersebut.

Situasi di Bangladesh dan tanggapan dari Amerika Serikat menunjukkan betapa kompleksnya dinamika politik internasional, terutama ketika negara-negara besar terlibat dalam perselisihan yang melibatkan negara-negara kecil. Meskipun AS telah membantah keterlibatannya, ketegangan dan spekulasi mengenai motivasi politik terus berkembang, dan hanya waktu yang akan menunjukkan dampak penuh dari peristiwa ini terhadap hubungan internasional dan stabilitas regional.

(N/014)

Tags
beritaTerkait
Negara Eksekusi 47.000 Hektar Lahan PT Torganda, Pengelolaan Diserahkan ke BUMN
Rumah Ketua Umum KSBSI Fatiwanolo Zega Dilempari Bom Molotov, Polisi Selidiki Pelaku
Pemkab Langkat Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXIX Tahun 2025
Direktur JakTV, Tian Bahtiar, Dialihkan Jadi Tahanan Kota karena Sakit
Pengedar Sabu di Sergai Sembunyikan Barang Bukti di Lampu Motor, Nyaris Kelabui Polisi
Kementerian PU Resmi Bubarkan Satgas IKN, Otorita IKN Ambil Alih Pembangunan
komentar
beritaTerbaru