BREAKING NEWS
Selasa, 04 November 2025

Thom Haye Ungkap Alasan Tolak Salaman dengan Pemain Lebanon: “Mereka Kelewat Batas”

- Selasa, 09 September 2025 11:39 WIB
Thom Haye Ungkap Alasan Tolak Salaman dengan Pemain Lebanon: “Mereka Kelewat Batas”
Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, dalam laga persahabatan yang berakhir imbang 0-0 atas Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Senin (8/9/2025). (foto: Ist/BITV)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

SURABAYA – Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, menjadi sorotan usai menolak bersalaman dengan para pemain Lebanon setelah laga persahabatan yang berakhir imbang 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, pada Senin (8/9/2025).

Momen tersebut memicu tanda tanya besar di kalangan penggemar sepak bola nasional.

Dalam rekaman video yang beredar luas di media sosial, terlihat Thom Haye menolak uluran tangan sejumlah pemain Lebanon saat peluit panjang dibunyikan wasit.

Dalam podcast @The Haye Way yang diunggah di YouTube, Thom Haye akhirnya buka suara dan menjelaskan alasan di balik sikapnya yang tidak biasa itu.

Menurut pemain SC Heerenveen tersebut, sikap para pemain Lebanon selama pertandingan dianggap tidak sportif dan "melewati batas".

"Saya selalu menghargai setiap pertandingan. Saya biasa bersalaman setelah laga, bahkan jika kami kalah. Tapi kali ini mereka terlalu mengganggu, provokatif, dan tidak sportif," ujar Thom dalam podcast tersebut.

Thom Haye masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua bersama Eliano Reijnders dan Adrian Wibowo.

Seiring waktu berjalan, tensi pertandingan meningkat drastis.

Pemain Lebanon disebut-sebut bermain keras, melakukan provokasi, hingga mengulur waktu secara berlebihan.

Salah satu insiden yang mencuri perhatian adalah ketika Marselino Ferdinan menjadi sasaran emosi bek Lebanon di akhir babak kedua.

Thom Haye langsung bereaksi dengan memberikan pembelaan kepada rekan setimnya dan bahkan sempat mendorong salah satu pemain Lebanon, yang kemudian memicu keributan kecil di lapangan.

Wasit asal Korea Selatan, Ko Hyung-jin, akhirnya mengeluarkan kartu kuning untuk meredam situasi panas tersebut.

Menurut Thom, pelanggaran keras adalah hal biasa dalam sepak bola.

Namun, apa yang dilakukan pemain Lebanon dinilai jauh melampaui batas wajar.

"Kalau soal ditendang atau bertabrakan, itu bagian dari permainan. Tapi yang mereka lakukan benar-benar tidak menghargai sportivitas," tegasnya.

Rekan Thom di Timnas, Kevin Diks, yang turut hadir dalam podcast tersebut, juga membenarkan bahwa Thom sangat emosi saat itu.

"Saya sempat bilang ke Jay (Idzes), saya harap Thom nggak sampai mukul mereka," ujar Kevin Diks sambil tertawa.

"Saya tahu betul karakter Thom, dan dia benar-benar marah waktu itu."

Thom pun mengakui bahwa jika kejadian itu terjadi lima tahun lalu, reaksinya bisa saja lebih keras.

"Dulu mungkin saya akan pukul dia. Tapi sekarang saya lebih tenang. Saya tetap ingin menunjukkan bahwa ada batas dalam bermain sepak bola," ucap Thom.

Keputusan Thom Haye untuk tidak menjabat tangan lawan bukan tanpa pertimbangan.

Ia menyatakan ini adalah pertama kalinya dalam karier profesionalnya ia enggan melakukan gestur sportivitas itu.

"Ini pertama kalinya saya tidak bersalaman. Karena mereka benar-benar sudah kelewat batas," tutupnya.

Aksi dan pernyataan Thom Haye menuai beragam respons dari publik.

Sebagian besar mendukung sikapnya sebagai bentuk pembelaan terhadap rekan satu tim dan prinsip sportivitas, sementara sebagian lainnya menilai seharusnya tetap ada ruang untuk perdamaian pasca pertandingan.

Laga melawan Lebanon menjadi salah satu pemanasan jelang agenda FIFA Matchday Timnas Indonesia di bawah asuhan Patrick Kluivert yang kini mencoba membangun chemistry tim dengan perpaduan pemain muda dan naturalisasi.*

(di/a008)

Editor
: Raman Krisna
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru