
Prajurit TNI Harumkan Indonesia, Letda Andriyanto Raih Emas di Kejuaraan Binaraga Asia
ACEH Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, memberikan sambutan hangat dan apresiasi tinggi kepada prajuritnya, L
OlahragaJAKARTA — Keputusan Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Indonesia menjadi tuan rumah ajang Olimpiade menuai gelombang reaksi dari publik tanah air.
Larangan tersebut dikeluarkan usai Indonesia menolak pemberian visa bagi atlet Israel yang akan berlaga di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025.
Dalam pernyataan resminya, Komite Eksekutif IOC menegaskan empat keputusan penting, salah satunya adalah menghentikan seluruh dialog dengan Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC Indonesia) terkait penyelenggaraan berbagai ajang Olimpiade di masa mendatang.Baca Juga:
"Mengakhiri segala bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Nasional Indonesia (NOC) mengenai penyelenggaraan Olimpiade, Olimpiade Remaja, ajang Olimpiade, atau konferensi di masa mendatang hingga pemerintah Indonesia memberikan jaminan memadai kepada IOC bahwa mereka akan mengizinkan akses ke Indonesia bagi semua peserta, tanpa memandang kewarganegaraan," demikian pernyataan resmi IOC.
Selain itu, IOC juga meminta seluruh federasi internasional untuk tidak menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan internasional hingga pemberlakuan sanksi dicabut.
IOC menilai kebijakan penolakan visa terhadap atlet Israel bertentangan dengan prinsip non-diskriminasi dalam olahraga internasional. Sikap tersebut dianggap tidak sesuai dengan semangat netralitas dan persaudaraan global yang diusung Olimpiade.
Keputusan ini langsung memicu reaksi keras dari publik Indonesia. Di media sosial, tagar #BoycottIOC dan #StandWithPalestine ramai diperbincangkan.
Banyak warganet menilai keputusan IOC tidak adil dan menutup mata terhadap agresi Israel terhadap rakyat Palestina.
"Kalian aib dunia. Rusia dikucilkan karena membunuh warga sipil, tapi Israel membunuh siapa pun yang mereka mau. Sudah jelas siapa yang mendukung kalian. Kami, rakyat bebas, akan melakukan apa saja agar dunia melupakan Olimpiade," tulis salah satu netizen dengan nada marah.
Netizen lain juga menuding IOC bersikap hipokrit. "Memalukan, IOC. Kalian melarang Rusia dan Belarusia, tapi membela Israel. Kalau atlet mewakili negara yang melakukan genosida, seharusnya mereka juga ditolak," tulis akun lain di X (Twitter).
Tak sedikit pula yang menyerukan agar Indonesia menghidupkan kembali ajang Games of New Emerging Forces (GANEFO), kompetisi olahraga internasional yang lahir di era Presiden Soekarno sebagai simbol perlawanan terhadap dominasi Barat dalam olahraga dunia.
"Kami tak peduli karena kami punya GANEFO," tulis seorang pengguna media sosial yang mengutip semangat anti-imperialisme Bung Karno.
ACEH Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Ali Imran, memberikan sambutan hangat dan apresiasi tinggi kepada prajuritnya, L
OlahragaMEDAN Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga, dan Bina Konstruksi (SDABMBK) Kabupaten Deli Serdang terus menunjukkan komitmennya dalam meningk
PemerintahanLANGKAT Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) resmi meluncurkan Unit Pamapta secara serentak di seluruh Polres jajaran. adsense
PemerintahanMEDAN Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) terus mempercepat pembangunan rumah bersubsidi bagi Masyarakat Berpenghasilan
EkonomiMEDAN Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat pembangunan kependudukan sebagai bagian dari
PemerintahanKLUKUNG Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Bali terus memperkuat kolaborasi lintas sektor. adsense
PeristiwaPADANGSIDIMPUAN Walikota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes., memastikan dukungannya kepada generasi muda berprestasi
Seni dan BudayaDENPASAR Kepala Kepolisian Daerah Bali, Irjen. Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si., menghadiri acara syukuran peringatan Hari Ke
NasionalDENPASAR Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. Putri Koster, mengajak para ibu rumah tangga untuk memperkuat pemahaman mengenai Hak
NasionalOleh Raman Krisna.adsenseDEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akhirnya menegur keras jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Dala
Opini