BREAKING NEWS
Sabtu, 14 Juni 2025

Puasa Ramadan: Menyalakan Kembali Obor Peradaban yang Redup

Adelia Syafitri - Minggu, 23 Maret 2025 08:59 WIB
179 view
Puasa Ramadan: Menyalakan Kembali Obor Peradaban yang Redup
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Oleh - Eko Ernada

RAMADAN datang seperti embusan angin segar yang menyapa kelelahan jiwa manusia dalam hiruk-pikuk zaman.

Dalam cahaya suci yang turun pada bulan ini, ada panggilan untuk kembali pada kejernihan diri, mengasah kesadaran akan tugas besar peradaban: menata dunia dengan kebajikan, ilmu, dan keadilan.

Baca Juga:

Puasa bukan sekadar ibadah ritual, tetapi sebuah latihan spiritual yang mengajarkan ketahanan, kesabaran, dan disiplin—modal utama dalam membangun peradaban unggul.

Dalam kaitan dengan sejarah Islam , puasa bukanlah sekadar ibadah personal, tetapi fondasi moral yang melahirkan generasi pemikir, ilmuwan, dan pemimpin berintegritas.

Baca Juga:

Jika kita menelusuri jejak emas peradaban Islam pada abad ke-8 hingga ke-13, kita akan menemukan bahwa spiritualitas dan ilmu tidak pernah dipisahkan.

Inilah era ketika dunia Islam menjadi pusat peradaban, menghamparkan cahaya ke segala penjuru dunia melalui ilmu pengetahuan, seni, dan filsafat.

Pada masa Dinasti Abbasiyah, misalnya, Baghdad menjadi mercusuar ilmu pengetahuan.

Rumah Kebijaksanaan (Baitul Hikmah) berdiri megah sebagai laboratorium intelektual, tempat para ilmuwan dari berbagai latar belakang agama dan etnis berkumpul untuk menerjemahkan, mengembangkan, dan menciptakan gagasan-gagasan besar. Al-Kindi, Al-Farabi, Ibn Sina, dan Al-Ghazali adalah sedikit dari banyak nama yang membuktikan bahwa Islam tidak hanya mengajarkan tentang ketakwaan, tetapi juga tentang keberanian berpikir dan keberpihakan pada kebenaran.

Pada saat yang sama, di belahan dunia lain, Eropa masih tertidur dalam abad kegelapan.

Ilmu pengetahuan dan rasionalitas yang berkembang dalam peradaban Islam kemudian menjadi jembatan bagi kebangkitan Eropa di era Renaisans.

Universitas-universitas besar di dunia Barat, seperti di Paris dan Oxford, banyak menyerap gagasan-gagasan ilmuwan Muslim.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Bolehkah Puasa Tarwiyah dan Arafah Dijadikan Pengganti Puasa Ramadhan? Ini Penjelasan dan Dalilnya
Jangan Lewatkan! Puasa Arafah, Ibadah Sunnah yang Menghapus Dosa Dua Tahun Sekaligus
Jelang Iduladha, Yuk Amalkan Puasa Tarwiyah! Ini Keutamaan dan Niatnya
Survei IPO: 81 Persen Masyarakat Puas terhadap Kinerja Presiden Prabowo
Mengenal Hari Tasyrik: Momentum Penyempurna Ibadah Idul Adha dan Larangan Puasa
Kebangkitan Pengajian Tertua di Desa Bogak: Kepengurusan Zikir Akbar Al Amin Resmi Dibentuk, Ibu Nurainun Nahkodai Periode 2025–2030
komentar
beritaTerbaru