BREAKING NEWS
Kamis, 01 Mei 2025

Mengerem Ambisi-Ambisi Hegemonik

Redaksi - Rabu, 26 Maret 2025 08:03 WIB
134 view
Mengerem Ambisi-Ambisi Hegemonik
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Oleh: Saur Hutabarat

KIRANYA kita sebagai negara tak mengalami krisis kendati pasar modal sempat anjlok, rupiah melemah, dan protes muncul menolak perubahan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Terlepas dari cara menangkis isu, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mendatangi bursa efek dan Menteri Keuangan Sri Mulyani berkata dia tetap berada di kabinet, Presiden Prabowo Subianto mengakui komunikasi dan narasi terkait dengan kebijakan pemerintah kepada publik belum maksimal.

Baca Juga:

"Banyak sekali yang sudah kita laksanakan semenjak sidang kabinet yang lalu. Mungkin karena banyaknya inisiatif kita, banyaknya terobosan kita, banyaknya kebijakan kita, mungkin narasi ke rakyat kurang sempurna, kurang intensif, ini saya kira perlu kita perbaiki komunikasi kita kepada rakyat," ujar Presiden Prabowo dalam sidang kabinet paripurna, Jumat (21/3).

Benar, banyak sekali yang telah dilakukan di dalam tempo secepat-cepatnya dan bertubi-tubi. Di dalam lima bulan saja, sejak Presiden Prabowo dilantik 20 Oktober 2024, tiga undang-undang strategis diubah. Dua UU strategis dalam ekonomi (UU Minerba dan UU BUMN) serta satu UU strategis dalam politik pemerintahan (beberapa pasal UU TNI).

Baca Juga:

Di dalam lima bulan juga di level desa lahir koperasi merah putih yang sebagian anggarannya akan menggunakan dana desa yang pada 2025 ditetapkan Rp71 triliun. Di level internasional lahir korporasi raksasa Danantara berbekal aset hampir Rp10 ribu triliun. Raksasa itu, kata Presiden, dikelola dengan manajemen internasional. Duduk di Dewan Penasihat Danantara antara lain Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates.

Bukan 'omon-omon' Ray Dalio telah datang ke sini, rapat di sini, menyampaikan pandangannya yang berharga. Tiga di antaranya korupsi sebagai ancaman terbesar; birokrasi yang memperlambat pembangunan; dan pentingnya mengelola utang dengan hati-hati.

Presiden Prabowo dalam kapasitasnya sebagai kepala negara telah pula mengunjungi sejumlah negara (RRT, AS, Peru, Brasil, Inggris, Uni Emirat Arab, India) dan menghadiri forum internasional (KTT APEC, KTT G-20).

Presiden telah memangkas anggaran negara demi efisiensi. Perlu juga ditekankan program makan bergizi gratis yang, menurut Presiden Prabowo, negara-negara lain ingin belajar program tersebut dari Indonesia. "Saya terima surat-surat dari pimpinan-pimpinan dunia. Mereka bahkan mau belajar dari kita," kata Prabowo dalam sidang kabinet paripurna, Jumat. "Padahal kita baru mulai."

Program makan gratis ialah janji di kala pemilu presiden. Janji itu rupanya ingin betul dilaksanakan secepat mungkin, terlepas dari berbagai kekurangannya dan perlu waktu untuk mengevaluasinya, sebagai pembeda signifikan bahwa di masa lalu ada presiden yang 'lupa' janjinya dalam 10 tahun berkuasa.

Rasanya cukup sudah tergambarkan gerakan amat cepat dan bertubi-tubi itu. Malah terkesan kurang sabar di dalam memainkan 'tempo dan irama' yang boleh jadi salah satu penyebab terjadinya, dalam bahasa Presiden, 'komunikasi dan narasi ke rakyat kurang sempurna'.

Berkecepatan sangat tinggi di tol diizinkan, dengan kesadaran selalu ada ruas jalan berpenanda kecepatan maksimum, yang harus dipatuhi oleh siapa pun. Tempo dan irama berkendara dimainkan gas dan rem, dua alat berwatak teknis bagi sopir mobil.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Prabowo Janji Segera Sahkan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan Perjuangkan Hak Buruh Laut
Prabowo Janji Berantas Korupsi: "Gue Ngerti Tipu-Tipu Mereka!"
Prabowo Janji Bentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, Fokus Perbaiki Nasib Buruh di Indonesia
Prabowo: Buruh Tak Pernah Tinggalkan Saya, Kini Saatnya Saya Membalas
Prabowo Dukung Marsinah Jadi Pahlawan Nasional: Simbol Perjuangan Buruh Indonesia
ITUC Sebut May Day 2025 Bersejarah Berkat Hadirnya Presiden Prabowo
komentar
beritaTerbaru