BREAKING NEWS
Kamis, 26 Juni 2025

Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan

Redaksi - Senin, 05 Mei 2025 09:09 WIB
214 view
Memahami Gagasan Presiden Prabowo Tentang Mengurangi Ketergantungan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Apa yang dilaporkan Menteri Pertanian itu menjadi bukti bahwa setiap gagasan bisa diwujudkan, jika upaya merealisasikannya dilakukan dengan semangat yang bersungguh-sungguh dan konsisten.

Masyarakat pasti berharap Kementerian Pertanian terus mencatatkan progres agar target ketahanan pangan Indonesia bisa diwujudkan sehingga setiap orang dapat mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau.

Baca Juga:

Setelah upaya memperkuat ketahanan pangan mulai terlihat progresnya, Presiden Prabowo terus berupaya meningkatkan kemandirian pada bidang lain. Presiden menggagas penguatan potensi investasi nasional dengan membentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada Februari 2025. Danantara terus mencatat progres dengan bergabungnya ratusan badan usaha milik negara (BUMN).

Progres Danantara itu, sekali lagi, menjadi bukti konsistensi Presiden Prabowo Subianto mengonsolidasi potensi kekuatan ekonomi nasional untuk mengeskalasi kemandirian Indonesia.

Baca Juga:

Di tengah perubahan tatanan dunia yang sarat ketidakpastian seperti sekarang, upaya memperkuat kemandirian bangsa menjadi keniscayaan yang membutuhkan dukungan dari semua elemen masyarakat. Sebagaimana diketahui, Presiden tidak sekadar menunggu laporan.

Dalam forum townhall meeting Danantara di Jakarta baru-baru ini, Presiden memberikan pengarahan kepada para direksi BUMN tentang urgensi mengubah pola kerja sebagai tanggapan atas perubahan tatanan global.

Danantara didirikan dan difungsikan sebagai salah satu mesin penggerak dan motor pertumbuhan ekonomi nasional. Untuk tujuan itu, semua potensi kekuatan ekonomi nasional perlu dikonsolidasi. Dari konsolidasi Danantara per Maret 2025, terbentuk kekuatan yang mencakup 844 BUMN bernilai 982 miliar dolar AS, ekivalen Rp 16.508 triliun (asumsi kurs Rp 16.810 per dolar AS).

Data ini patut dimaknai sebagai potensi riil dari sebagian kekuatan ekonomi nasional. Nilai potensi riil itu pasti menggelembung dan menjadi sangat strategis jika ditambahkan dengan nilai kandungan semua sumber daya alam (SDA) Indonesia yang dibutuhkan pasar dunia, seperti nikel, tembaga, batu bara, hingga emas.

Ketika sebagian potensi kekuatan ekonomi nasional itu perlu diwadahkan dalam Danantara, itu adalah strategi dan kebijakan Presiden Prabowo menanggapi perubahan tatanan dunia yang ditandai dengan berlarut-larutnya ketidakpastian.

Tatanan dunia praktis telah berubah. Perjanjian Perdagagan Bebas Amerika Utara (NAFTA) bubar dengan sendirinya karena Amerika Serikat (AS) menetapkan tarif impor semaunya sendiri. Juga karena faktor tarif impor versi AS, forum Asia-Pacific Economic Forum (APEC) yang beranggotakan 21 negara bisa kehilangan makna strategisnya.

Perubahan tatanan itu pasti berdampak pada perubahan pola dan arus dana investasi dari banyak negara. Uni Eropa misalnya, sedang ancang-ancang untuk fokus pada investasi baru untuk membangun dan memperkuat industri pertahanan.

Maka, menjadi wajar dan masuk akal jika Presiden Prabowo pun menanggapi perubahan tatanan dunia itu dengan mendirikan Danantara dan memfungsikannya sebagai badan pengelola investasi.

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
beritaTerkait
Tolak Pinjaman Luar Negeri, Menteri PKP Andalkan Dana Rp130 Triliun dari Danantara untuk Program 3 Juta Rumah
Danpos Nunura Dukung Ketahanan Pangan di Perbatasan, Panen Padi Bersama Warga Belu NTT
Desa Anggoli Resmi Mulai Tahapan Dana Desa 2025 Lewat Musdes Pra Pelaksanaan
Satgas Pamtas RI-RDTL Pos Asumanu Bantu Warga Panen Padi di Perbatasan Belu
Pupuk Indonesia Pastikan Stok Nasional Aman: 2 Juta Ton Siap Didistribusikan ke Petani
Prabowo Teken PP Baru: Justice Collaborator Bisa Dapat Remisi hingga Bebas!
komentar
beritaTerbaru