BREAKING NEWS
Senin, 08 Desember 2025

Uji Ketegasan Prabowo

Redaksi - Sabtu, 07 Juni 2025 09:11 WIB
Uji Ketegasan Prabowo
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

Oleh:Jaka Budi Santosa

PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam. Kata dia, pejabat atau pemangku kebijakan yang merasa tidak sanggup menjalankan tugas lebih baik mundur daripada dimundurkan. Seriuskah dia? Atau, hanya omon-omonkah penegasannya?

Salah satu syarat wajib bagi seorang pemimpin ialah ketegasan. Ia pantang lembek saban mendapati ketidakmampuan, apalagi ketidakberesan, anak buah. Dalam bukunya, The Republic, misalnya, Plato menekankan pentingnya kebijaksanaan dan ketegasan dalam kepemimpinan untuk mencapai keadilan dan kebaikan.

Pak Prabowo kiranya juga ingin unjuk diri sebagai pemimpin yang tegas. Apalagi dia mantan serdadu, pernah menjadi Komandan Kopassus, menyandang tiga bintang di pundak, lalu menjadi jenderal kehormatan berbintang empat. Bahwa dia tak akan menoleransi pejabat yang semau gue pun tidak cuma ditunjukkan kali ini. Sudah beberapa kali.

Bolehlah kita barang sejenak menengok ke belakang. Pada Februari silam, amsalnya, dia menyatakan akan menyingkirkan menteri yang tidak benar-benar bekerja untuk rakyat. Seusai menghadiri peringatan harlah ke-102 NU di Istora Senayan, Jakarta, Pak Prabowo menekankan kepentingan hanya untuk bangsa dan rakyat. Tak ada kepentingan lain.

Bagi yang menyampingkan rakyat akan dia sampingkan. Siapa saja yang bandel, yang dablek, yang tidak mau ikut arus besar dengan tuntutan rakyat, yang tidak patuh pada dirinya, akan ditindak. Tegas nian, bukan?

Lalu, akhir bulan lalu, tepatnya 25 Mei, dia menegaskan bahwasanya tiada tempat bagi pejabat yang menyulitkan negeri ini. Ancaman itu lebih spesifik terkait dengan regulasi. Mereka yang tidak mau menyederhanakan regulasi sektor minyak dan gas akan dia ganti, bakal dicopot. Dia bilang, banyak anak muda yang menunggu diberi kesempatan.

Pernyataannya itu sefrekuensi dengan apa yang disampikan pada Sidang Kabinet Paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta, 23 Oktober 2024. Kala itu, dia memerintahkan anggota kabinetnya agar memecat pejabat yang tidak mau bekerja keras. ''Suruh tinggal di rumah saja daripada bikin susah kita.'' Kelihatan sangat tegas, bukan?

Terkini, Pak Prabowo pamer ketegasan lagi. Momentum penyampaiannya terbilang sakral, yakni dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6). Narasinya begitu meyakinkan. Dia berujar, pejabat yang tidak mampu melaksanakan tugas lebih baik mundur sebelum diberhentikan.

Pak Prabowo tak lupa menekankan lagi bahwa Indonesia sesungguhnya punya kekayaan begitu besar, tapi masih banyak orang yang mencuri uang rakyat. Dia tegaskan lagi, bangsa ini hanya bisa kuat kalau bersih dari penyelewengan, korupsi, manipulasi, dan penipuan. Dia instruksikan semua unsur untuk segera berbenah dan membersihkan diri. Kalau tidak, negara akan bertindak. Kalau tidak, akan disingkirkan.

"Yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu tanpa memandang bulu, tanpa melihat keluarga siapa, partai mana, suku mana yang tidak setia kepada negara, yang melanggar UU, yang melanggar UUD, akan kita tindak," tutur Prabowo. Sekilas, sih, luar biasa.

Editor
: Adelia Syafitri
0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru