Hingga Juli 2024, APBN telah menghabiskan Rp 83,4 triliun, mendekati batas porsi negara yang sebenarnya direncanakan sebesar Rp 89,4 triliun.
2. Skema pendanaan tidak sepenuhnya jelas
Sebagian besar anggaran diharapkan berasal dari KPBU dan investasi swasta. Namun minat investor tidak sekuat yang diperkirakan pemerintah. Banyak investor menunggu regulasi dan jaminan keberlanjutan politik.
3. Risiko overruns
Proyek sebesar ini secara historis rentan mengalami pembengkakan biaya. ICW dan sejumlah lembaga pengawas mengingatkan potensi risiko pengadaan dan akuntabilitas.
4. Dampak sosial dan lingkungan
Pemindahan penduduk, alih fungsi lahan, dan perubahan ekosistem di wilayah hutan Kalimantan menjadi perhatian banyak pihak.
IKN mungkin menjadi ikon pembangunan. Namun tanpa transparansi dan pengelolaan fiskal yang kuat, ia bisa menjadi beban berat bagi negara dalam jangka panjang.
V. Arah Masa Depan: Demokrasi dan Ekonomi yang Terikat Satu Sama Lain
Ketiga isu besar — integritas pemilu, independensi lembaga hukum, dan beban ekonomi — bukanlah persoalan terpisah. Mereka terhubung dalam satu pola: konsolidasi kekuasaan yang berjalan bersamaan dengan ekspansi belanja negara dan kebijakan besar yang berisiko tinggi.