BREAKING NEWS
Jumat, 24 Oktober 2025

KAI Borong Pembelian 54 Lokomotif Senilai Rp 3,47 Triliun dari Amerika Serikat

BITVonline.com - Jumat, 16 Februari 2024 06:22 WIB
KAI Borong Pembelian 54 Lokomotif Senilai Rp 3,47 Triliun dari Amerika Serikat
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA –PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengumumkan pembelian 54 lokomotif baru senilai 222,46 juta dolar AS dari Amerika Serikat (AS), yang setara dengan Rp 3,47 triliun dengan kurs Rp 15.600. Penandatanganan kontrak pembelian ini dilakukan oleh Direktur Niaga KAI, Hadis Surya Palapa, dan Area Sales Director Asia Pacific and South East Asia Progress Rail, Matthew Dunwoodie, di Gedung Jakarta Railways Center, Jakarta, pada Kamis (15/2/2024).

Menurut Joni Martinus, Wakil Presiden Hubungan Masyarakat KAI, nilai total pembelian 54 lokomotif tersebut mencapai 222.464.097 dolar AS. Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menjelaskan bahwa lokomotif ini akan datang secara bertahap mulai April 2025 hingga April 2026. Jenis lokomotif yang dipesan dari AS adalah GT38AC atau dikenal sebagai CC 205 di Indonesia. Fitur-fitur utama dari lokomotif ini meliputi mesin 710 delapan silinder, motor traksi AC yang kuat dan tahan lama, serta desain kabin dan bodi lokomotif yang mendukung visibilitas masinis.

Didiek menambahkan bahwa pengadaan lokomotif ini akan mendukung target angkutan batu bara sebanyak 85 juta ton di Sumatera Bagian Selatan pada tahun 2026, dimana pada 2023 telah tercapai sebanyak 51 juta ton. Ini merupakan langkah strategis dalam rencana pengembangan angkutan barang di Sumatera Selatan. Selain itu, pembelian lokomotif ini juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan energi domestik dan memenuhi permintaan energi yang terus meningkat di pasar internasional.

Pengadaan 54 lokomotif baru ini merupakan kelanjutan dari pembelian 91 lokomotif sebelumnya yang telah diterima oleh KAI sejak tahun 2011. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas angkutan barang serta mendukung pertumbuhan industri dan ekonomi di Indonesia.

(K/09)

0 komentar
Tags
komentar
Masuk untuk memberikan atau membalas komentar.
beritaTerbaru