BREAKING NEWS
Selasa, 05 Agustus 2025

Kurang Tidur Pemicu Potensial Stroke yang Terabaikan

BITVonline.com - Sabtu, 02 Maret 2024 11:28 WIB
52 view
Kurang Tidur Pemicu Potensial Stroke yang Terabaikan
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BITVONLINE.COM – Setiap malam, jutaan orang di seluruh dunia bergumul dengan masalah tidur. Dari kesulitan memejamkan mata hingga berlama-lama terjaga di malam hari, gangguan tidur telah menjadi masalah kesehatan yang meresahkan bagi banyak orang. Namun, seberapa serius dampak kurang tidur ini terhadap kesehatan?

Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Neurology, kurang tidur atau tidur terlalu lama bisa meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami stroke. Studi tersebut melibatkan ribuan partisipan yang mengalami gangguan tidur dan menemukan bahwa semakin banyak masalah tidur yang dialami seseorang, semakin besar kemungkinan mereka mengalami serangan stroke.

Data menunjukkan bahwa individu yang tidur kurang dari lima jam per malam memiliki risiko tiga kali lipat lebih besar untuk mengalami stroke dibandingkan dengan mereka yang tidur selama tujuh jam. Sementara itu, risiko stroke meningkat dua kali lipat pada individu yang tidur lebih dari sembilan jam per malam.

Baca Juga:

Namun, apakah kurang tidur benar-benar menjadi penyebab langsung stroke? Menurut ahli bedah saraf di Pacific Neuroscience Institute, Dr. Adi Iyer, meskipun kurang tidur bisa menjadi faktor risiko, hal itu seringkali merupakan hasil dari pemicu stroke yang lebih umum, seperti kelebihan berat badan, usia lanjut, dan penggunaan alkohol.

Dr. Thomas Kilkenny, direktur Institute Sleep Medicine, menambahkan bahwa tidur cukup dan berkualitas dapat memberikan perlindungan terhadap jantung dan sistem kardiovaskular. Sebaliknya, gangguan tidur dapat memicu berbagai perubahan dalam tubuh yang berpotensi menyebabkan stroke.

Baca Juga:

Dengan memahami potensi bahaya kurang tidur terhadap kesehatan, penting bagi kita untuk memprioritaskan waktu tidur yang cukup dan berkualitas. Selain itu, berkonsultasilah dengan dokter jika mengalami gangguan tidur yang berkepanjangan, seperti sleep apnea atau insomnia.

(AS)

Tags
komentar
beritaTerbaru