RTM Malaysia Minta Maaf Usai Salah Sebut Nama Presiden Prabowo Subianto di KTT ASEAN
JAKARTA Radio Televisyen Malaysia (RTM), stasiun penyiaran publik milik pemerintah Malaysia, mengeluarkan permintaan maaf resmi atas keke
Politik
BAYANGKARA.CO-Para peneliti masih terus menganalisis dampak ledakan dahsyat letusan gunung berapi bawah laut Tonga yang terjadi awal tahun ini.
Kini mereka menemukan bahwa dampak letusan ternyata bisa menghangatkan Bumi. Dikutip dari Live Science, Minggu (25/9/2022) baru-baru ini peneliti menghitung bahwa letusan gunung Hunga Tonga-Hunga Ha’apa memuntahkan 50 juta ton uap air ke atmosfer. Itu belum termasuk sejumlah besar abu dan gas vulkanik.
Injeksi uap besar-besaran ini meningkatkan jumlah kelembaban di stratosfer global, sekitar 5 persen dan dapat memicu siklus pendinginan stratosfer dan pemanasan permukaan Bumi.
Efek ini menurut sebuah studi baru, dapat bertahan selama berbulan-bulan mendatang.
Letusan Tonga yang dimulai pada 13 Januari dan memuncak dua hari setelahnya adalah letusan terkuat yang bisa disaksikan dalam beberapa dekade.
National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mencatat ledakan itu meluas sejauh 260 kilometer dan mengirim abu, uap, dan gas hingga 20 km ke udara.
Letusan gunung berapi besar biasanya mendinginkan planet dengan menyemburkan belerang dioksida ke lapisan atas atas atomsfer bumi,yang menyaring radaiasi matahari. Partikel batu dan abu juga dapat mendinginkan planet untuk sementara dengan menghalangi sinar matahari.
Dengan cara ini, aktivitas vulkanik di masa lalu telah berkontribusi pada perubahan iklim global, memicu kepunahan massal jutaan tahun yang lalu. Tetapi pada kasus Tonga, gumpalan vulkanik bawah air Tonga mengirim sejumlah besar uap air ke stratosfer.
Sebagai akibatnya, uap air itu menyerap radiasi matahari dan memancarkannya kembali sebagai panas sehingga membuat Bumi akan memanas Tetapi, karena uapnya lebih ringan daripada aerosol vulkanik lainnya dan tak terlalu terpengaruh oleh tarikan gravitasi, akan diperlukan waktu lebih lama untuk menghilangkan efek pemanasan tersebut.
“Pemanasan dapat berlanjut selama beberapa bulan mendatang,” kata para ilmuwan dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Science.
Penelitian sebelumnya mengenai letusan Tonga menemukan bahwa letusan mengeluarkan uap air yang cukup untuk mengisi 58.000 kolam renang ukuran Olimpiade. Jumlah kelembabab atmosfer yang luar biasa ini berpotensi melemahkan lapisan ozon.
Sementara dalam studi baru peneliti juga menyebut sejumlah besar uap air memang dapat memodifikasi siklus kimia yang mengontrol ozon stratosfer.
Namun perlu studi rinci untuk mengukur efek pada jumlah ozon, karena reaksi kimia lain mungkin memainkan peran juga,” tambah para peneliti.(RED)
JAKARTA Radio Televisyen Malaysia (RTM), stasiun penyiaran publik milik pemerintah Malaysia, mengeluarkan permintaan maaf resmi atas keke
Politik
KISARAN Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Daarul Uluum (IAIDU) Asahan resmi menggelar Pembukaan Pembekalan Praktik Pengalaman Lapangan
Pendidikan
JAKARTA Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan pentingnya transparansi bagi perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK)
Peristiwa
JAKARTA Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan melaporkan penerimaan pajak dari transaksi aset kripto mencapai Rp1,71 tril
Ekonomi
JAKARTA Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berencana membangun 15 bendungan baru di era kepresidenan Prabowo Su
Pemerintahan
JAKARTA Disabilitas tidak hanya berkaitan dengan kondisi fisik. Selain disabilitas fisik yang paling terlihat, ada pula disabilitas menta
Kesehatan
JAKARTA Pengamat pendidikan Darmaningtyas meminta pemerintah membuka kembali formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk guru, guna meningka
Pemerintahan
JAKARTA Mendaki Gunung Rinjani membutuhkan stamina prima, dan persiapan fisik dimulai dari mengisi perut dengan hidangan bernutrisi. ad
Pariwisata
BANDUNG PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah melakukan penyesuaian terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) untuk tahun 2026.adsense
Ekonomi
BALI Suasana khidmat menyelimuti pelaksanaan Karya Pedudusan Alit Mlaspas, Mecaru Balik Sumpah, Rsigana, Nubung Pedagingan, dan Ngenteg L
Seni dan Budaya