JAKARTA -Metode diet Intermittent Fasting (IF) 16:8 semakin populer sebagai cara untuk menurunkan berat badan. Namun, selain membantu pengelolaan berat badan, metode ini juga diklaim dapat mencegah kanker. Hal ini diungkap oleh Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Prof. Dr. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, dalam acara World Cancer Day 2025 bertajuk 'Kanker Tidak Menunggu, Kenapa Kita Menunggu? Deteksi Dini, Selamatkan Hidup' di Sahid Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2025).
"Justru untuk mencegah. Untuk mencegah apa? Mencegah kanker," ujar Prof. Aru dalam kesempatan tersebut.
Dalam penjelasannya, Prof. Aru menyebut bahwa korelasi antara IF 16:8 dan pencegahan kanker terletak pada proses metabolisme tubuh selama fase puasa 16 jam. Saat tidak ada asupan makanan, tubuh akan mencari sumber energi alternatif, termasuk dari sel-sel yang tidak berguna, beracun, atau berpotensi menjadi sel kanker.