
Desa Sait Ni Huta Jadi Tuan Rumah Hari Ulos 2025, Angkat Kembali Jati Diri Batak
SAMOSIR Perayaan Hari Ulos akan kembali digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Desa Sait Ni Huta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosi
Seni dan Budaya
JAKARTA -Dalam sebuah momen yang tidak biasa, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, membagikan cerita menarik saat berbicara di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Perindo di Jakarta Concert Hall, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Megawati mengungkapkan pengalaman uniknya saat berkunjung ke gedung kejaksaan, yang mengundang tanya dan keheranan publik.
Dalam ceritanya, Megawati menceritakan bahwa dirinya pernah ditanya oleh seorang petugas kejaksaan mengenai “naga merah” dan “naga hijau”. “Tapi saya lucu waktu di kejaksaan, ini, tapi terakhir ini ada satu yang mau ditanyakan, ‘ya silakan’. ‘Ibu pernah lihat naga merah, naga hijau?'” kata Megawati, seraya mengungkapkan kebingungannya.
Kebingungan di Tengah Interogasi
Megawati menambahkan, “Loh kan saya jadi apa urusannya ya kan saya mestinya ditanya urusan politik, kok ini binatang udah gitu naga lagi, betul loh ini bukan saya omong kosong,” ungkapnya dengan nada canda. Megawati mengaku merasa jengkel dengan pertanyaan yang dianggapnya tidak relevan dengan konteks kunjungannya. Ia bahkan sempat mengubah posisi duduknya dalam ketidaknyamanan tersebut, menandakan ketidakpuasan dan kebingungannya.
“Ada satu titik di mana saya mulai jengkel, dan saya bilang, ‘yang terhormat bapak yang menginterogasi saya, bapak sendiri sudah pernah lihat naga atau belum?'” tambahnya, menunjukkan bagaimana pertanyaan itu mengganggu proses diskusinya.
Pernyataan Megawati Menimbulkan Spekulasi
Cerita Megawati ini tentu saja memicu berbagai spekulasi di kalangan publik. Mengapa seorang politisi senior seperti Megawati ditanya tentang “naga merah” dan “naga hijau” dalam konteks kunjungan resmi ke kejaksaan? Apakah ada makna simbolis di balik pertanyaan tersebut atau hanya sekadar kesalahpahaman?
Beberapa kalangan menilai bahwa pertanyaan tentang “naga” ini bisa jadi merupakan metafora atau simbolik yang menggambarkan situasi politik atau masalah internal di lembaga tersebut. Namun, Megawati sendiri tampaknya tidak memperdalam atau menjelaskan lebih lanjut tentang arti dari “naga merah” dan “naga hijau” tersebut.
Pesan Megawati: Kewaspadaan dan Keberanian
Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga menegaskan sikapnya terhadap proses hukum dan lembaga negara. “Saya sudah panas karena saya pikir saya dateng sukarela loh, makanya jangan takut lah orang polisi yang jadikan juga republik ini,” katanya, menutup ceritanya dengan nada tegas. Pesan ini mengindikasikan keberanian dan kewaspadaan Megawati terhadap berbagai isu yang mungkin dihadapinya.
Kaitan dan Konteks
Secara umum, pertanyaan tentang “naga merah” dan “naga hijau” ini mungkin memerlukan klarifikasi lebih lanjut dari pihak kejaksaan untuk menghindari spekulasi yang berkembang. Sejauh ini, tidak ada informasi tambahan yang dapat menjelaskan makna di balik istilah tersebut. Publik dan media tampaknya masih menunggu penjelasan lebih lanjut mengenai kejadian tersebut dan apakah ada implikasi yang lebih dalam terkait pertanyaan itu.
(N/014)
SAMOSIR Perayaan Hari Ulos akan kembali digelar pada Jumat, 17 Oktober 2025 di Desa Sait Ni Huta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosi
Seni dan BudayaTANGERANG Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 p
EkonomiJAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi yang ia gambarkan sebagai penyaki
Hukum dan KriminalPEMATANGSIANTAR Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Sumatera Utara (Sumut), Kahiyang Ayu, mela
PemerintahanDAIRI Anggota Komisi VII DPR RI, Bane Raja Manalu, mendesak agar aktivitas perambahan hutan atau deforestasi di wilayah Desa Parbuluan V
NasionalJAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan kritik tajam terhadap sebagian politisi di tanah air yang dinilainya e
EkonomiBADUNG Kejaksaan Negeri (Kejari) Badung resmi menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) kasus pembunuhan berencana yang
Hukum dan KriminalMEDAN Seorang warga Kecamatan Medan Timur, Mawardi (61), resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Timur
Hukum dan KriminalJAKARTA Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni kembali menjadi sorotan publik setelah beberapa waktu tak terdengar kabarnya pascake
PolitikJAKARTA Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa cuaca panas ekstrem yang melanda sebagian besar wilaya
Peristiwa