BREAKING NEWS
Jumat, 20 Juni 2025

Pemerintah Targetkan Penertiban 3,7 Juta Hektar Lahan Sawit Bermasalah Tahun Ini

Redaksi - Minggu, 23 Februari 2025 18:19 WIB
274 view
Pemerintah Targetkan Penertiban 3,7 Juta Hektar Lahan Sawit Bermasalah Tahun Ini
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

JAKARTA -Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengungkapkan bahwa pemerintah menargetkan untuk menertibkan 3,7 juta hektar lahan sawit yang bermasalah pada tahun 2025. Hal ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyelesaikan masalah tumpang tindih antara perkebunan sawit dengan kawasan hutan serta kelengkapan dokumen usaha perkebunan.

"Satgas Kelapa Sawit sudah mengumumkan bahwa terdapat potensi 3,7 juta hektar lahan kelapa sawit yang tumpang tindih dengan hutan," ujar Nusron saat ditemui di kantornya pada Minggu, 23 Februari 2025. Ia menambahkan, Satgas Kelapa Sawit yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin telah melakukan penertiban terhadap 1,1 juta hektar lahan sawit yang bermasalah.

Baca Juga:

Selain tumpang tindih dengan kawasan hutan, banyak perkebunan sawit yang tidak memiliki izin usaha perkebunan (IUP) dan bahkan tidak memiliki dokumen Hak Guna Usaha (HGU). Untuk itu, lahan sawit yang bermasalah ini akan segera diambil alih oleh negara.

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
KKP Ungkap Kerusakan Masif di Pulau Citlim Akibat Tambang Pasir Berizin
Viral! Jabatan Tangan Bahlil Ditolak Prabowo, Publik Kaitkan dengan Isu Tambang Raja Ampat
Bupati Langkat Dukung Penuh Perjuangan Masyarakat Adat Desa Pertumbukan: Tanah Ulayat untuk Ketahanan Pangan dan Masa Depan Generasi
Senator Papua Barat Daya Desak Polisi Tangkap Dalang Aksi Tolak Pencabutan IUP di Raja Ampat
Jokowi Irit Bicara Tanggapi Perizinan Tambang Nikel di Raja Ampat: “Itu Urusan Teknis”
Mantri Bank BUMN di Jepara Tersandung Korupsi Rp 858 Juta, Uang Nasabah Digunakan untuk Judi Online
komentar
beritaTerbaru