BREAKING NEWS
Kamis, 19 Juni 2025

TPG Kasek di Taput Belum Cair, Yayasan Parade Guru: Pejabat Asyik Melayani Dirinya di Tengah Efisiensi

Abyadi Siregar - Kamis, 19 Juni 2025 07:23 WIB
126 view
TPG Kasek di Taput Belum Cair, Yayasan Parade Guru: Pejabat Asyik Melayani Dirinya di Tengah Efisiensi
DUA TAHUN PUTUS: Jalan kabupaten di Tapanuli Utara (Taput) yang putus total. Sudah dua tahun tidak diperbaiki oleh Pemkab Taput. (foto: ist)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

TAPANULI UTARA - Sungguh menyakitkan bagi hati masyarakat Tapanuli Utara (Taput), Provinsi Sumut atas perilaku yang ditunjukkan para pejabat di daerah itu. Di tengah efisiensi seiring terbitnya Inpres No 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi, mereka malah tampak berfoya-foya melayani dirinya.

Lihatlah. Baru-baru ini, Pemkab Taput membeli mobil dinas Toyota Fortuner untuk dua Wakil Ketua DPRD Taput seharga Rp 1,3 miliar. Padahal, mobil dinas lama masih sangat layak dipakai. Ruang kerja bupati, juga direnovasi dengan biaya Rp 375 juta rupiah.

Perilaku para pejabat ini, dinilai telah mengkhianati hati rakyat. Dengan membeli mobil mewah dan renovasi ruang kerja, dianggap lebih mengutamakan membangun fasilitas untuk pejabat itu sendiri daripada untuk pembangunan jalan yang sangat mendesak.

Bahkan, ada lagi kebutuhan yang lebih sangat mendesak. Yaitu, pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) bagi 276 kepala sekolah (Kasek) SDN dan 72 Kepala SMPN Triwulan (TW)-4 tahun 2024, yang hingga kini belum dibayarkan.

Bahkan, jembatan di Jalan Baru Siualuompu, saat ini fondasinya sudah rusak berat akibat gempa 1 Oktober 2022. Kemudian, akibat diterjang banjir bandang Sungai Aek Haidupan, membuat jembatan roboh dan hingga kini masih menganga. Jembatan ini adalah termasuk jembatan kontrol Sungai Aek Sigeaon yang merupakan kewenangan provinsi.

Ada 16 KK penduduk di sana yang selama ini menggunakan jembatan itu ke Kota Tarutung, harus memutar dari kawasan Huta Pansur. Tetapi sialnya, Bulan Desember tahun 2023, jalan dari kawasan pemukiman itu juga putus diterjang banjir.

Akhirnya, penduduk di sana hanya bisa naik sepeda motor dari celah-celah pemukiman. Ada tiga mobil penduduk di tempat itu, sudah dua tahun tidak bisa dikeluarkan dan masih terisolir.

Yang paling menyedihkan adalah, TPG TW-4 tahun 2024 yang tidak bisa dibayarkan, sehingga harus ditunggu SK Carry Over dari pusat untuk mencairkan dana yang menunjang kesejahteraan guru itu.

Setelah turun SK Carry Over (pemindahan buku), bulan Maret baru dicairkan. Itupun hanya untuk guru. Sedang untuk kepala sekolah, belum bisa dicairkan. "Harap bersabar dulu," pinta Wakil Bupati Taput Dr Deni Parlindungan Lumbantoruan.

Permintaan itu disampaikan Deni saat Sosialisasi TPG di Gedung Partungkoan Tarutung, pertengahan Maret lalu. Kepala sekolah saat itu, hanya manggut dan tidak protes.

Hingga saat ini, TPG kepala sekolah itu belum juga bisa dicairkan. Sudah enam bulan dan mereka memohon agar bisa dicairkan bulan Juni ini. Karena sejumlah kepala sekolah akan memberangkatkan anaknya kuliah ke luar kota butuh biaya yang tidak sedikit.

Pemerhati pendidikan Taput yang juga Ketua Yayasan Parade Guru Martua Situmorang, mengaku telah menerima keluhan para kepala sekolah tersebut. Karena itu, 19 Juni 2025 lalu, ia telah menemui Pj Sekda Taput David P Sipahutar di kamar kerjanya.

"Pak Sekda menghubungi Bagian Keuangan melalui telepon selulernya. Melalui telepon, suara seorang wanita menjelaskan pihaknya masih melakukan perhitungan. Tetapi belum bisa dipastikan kapan dana TPG bisa dicairkan," ujar Martua Situmorang kepada BITVOnline.com.*

Editor
: Redaksi
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru