BREAKING NEWS
Jumat, 11 Juli 2025

Proyek Rp2,7 Triliun di Batu Bara Dijuluki Masyarakat "Titian Sirotol Mustaqim", Banyak Pengendara Mengeluh

Muhammad Taufik - Minggu, 29 Juni 2025 14:51 WIB
3.402 view
Proyek Rp2,7 Triliun di Batu Bara Dijuluki Masyarakat "Titian Sirotol Mustaqim", Banyak Pengendara Mengeluh
Penampakan jalan jembatan penghubung antara Desa Dahari Selebar dan Desa Dahari Indah, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara, yang disebut "Titian Sirotol Mustaqim”. (Foto: Muhammad Taufik)
Berita Terkini, Eksklusif di Saluran WhatsApp bitvonline.com
+ Gabung

BATU BARA – Proyek jembatan penghubung antara Desa Dahari Selebar dan Desa Dahari Indah, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara, yang merupakan bagian dari program multiyears Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun 2023 dengan nilai fantastis Rp2,7 triliun, kini menuai sorotan tajam dari masyarakat.

Proyek yang sedianya menjadi akses vital bagi warga setempat kini dijuluki sebagai "Titian Sirotol Mustaqim" oleh warga sekitar.

Julukan tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya banyak pengguna jalan, terutama pengendara roda dua dan tiga, mengeluhkan kondisi jembatan yang masih jauh dari kata layak.

Pantauan di lapangan menunjukkan masih banyaknya batu kerikil tajam yang berserakan di permukaan jembatan, membuat pengendara kesulitan melintas.

Seorang pengemudi becak motor (betor) bahkan terlihat harus turun dan mendorong kendaraannya karena tidak sanggup menanjak akibat permukaan jalan yang terjal dan belum selesai dikerjakan.

Salah seorang pengemudi betor yang enggan disebutkan namanya menyatakan kekecewaannya, "Proyek triliunan rupiah kok begini hasilnya. Apa anggarannya dipangkas buat kantong pribadi mereka ya?" keluhnya dengan nada geram.

Tak hanya soal kenyamanan dan kelayakan, proyek ini juga disebut-sebut telah menimbulkan banyak korban jiwa, meski belum ada data resmi yang dirilis pihak berwenang terkait jumlah dan penyebab pasti kecelakaan.

Selain itu, hasil pembangunan jembatan yang belum rampung 100% juga tampak jelas dari kondisi sekitar.

Banyak bagian bangunan belum dipelester, serta material proyek masih berserakan di halaman rumah warga.

Warga berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara maupun pelaksana proyek segera menuntaskan pembangunan jembatan tersebut dan memastikan kualitas serta keselamatan pengguna jalan benar-benar menjadi prioritas.*

Editor
: Adelia Syafitri
Tags
komentar
beritaTerbaru