
Tambat Labuh Nyaris Ambruk di Desa Indra Yaman, Nelayan Minta Pemkab Batu Bara Segera Bertindak
BATU BARA Harapan besar disampaikan para nelayan di Dusun V, Desa Indra Yaman, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara. Mereka menanti kepedu
PemerintahanBATU BARA -Harapan besar disampaikan para nelayan di Dusun V, Desa Indra Yaman, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara. Mereka menanti kepedulian pemerintah terhadap kondisi tambat labuh—tempat bersandar perahu nelayan—yang kini rusak parah dan nyaris roboh. Fasilitas vital ini sudah lama dibiarkan tak terurus, padahal sangat dibutuhkan masyarakat pesisir.sabtu 5/7/2025.
Baca Juga:
Tambat labuh yang dulunya digunakan untuk menyandarkan perahu-perahu kecil serta memperbaiki alat tangkap seperti jaring, kini tidak lagi aman digunakan. Berdasarkan pantauan langsung awak media, jembatan kayu yang menghubungkan akses utama tambat labuh sudah hampir patah. Tak hanya itu, atap dari seng yang menaungi tempat tersebut juga sudah banyak yang lepas dan rusak. Kondisi ini membuat nelayan harus bekerja dalam cuaca yang tidak bersahabat, baik saat hujan maupun panas terik.
"Kami sudah bertahan dengan kondisi ini hampir satu tahun setengah. Setiap hari kami harus menghadapi panas dan hujan. Tambat labuh ini dulunya tempat kami berteduh dan bekerja dengan nyaman, sekarang malah menjadi beban karena kondisinya sangat membahayakan," ungkap Indra, seorang nelayan yang sehari-hari mencari ikan di perairan sekitar Desa Indra Yaman.
Indra mengaku dirinya dan nelayan lainnya sudah beberapa kali menyampaikan keluhan kepada perangkat desa dan berharap diteruskan kepada Pemerintah Kabupaten Batu Bara. Namun hingga saat ini, belum ada perbaikan ataupun peninjauan langsung dari pihak terkait.
"Kepada Bapak Bupati Batu Bara, kami mohon dengan sangat agar fasilitas tambat labuh ini diperbaiki. Sudah dua tahun rusak. Kalau hujan kami basah semua, kalau panas ya kepanasan. Kami hanya ingin bekerja dengan tenang, pak," kata Indra dengan nada lirih penuh harap.
Tambat labuh bukan hanya sekadar tempat menambatkan perahu, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat pesisir. Di tempat itulah para nelayan memperbaiki jaring, menurunkan hasil tangkapan, hingga beristirahat usai melaut. Ketika fasilitas ini rusak, maka aktivitas mereka ikut terganggu dan berisiko menurunkan pendapatan harian.
Warga sekitar berharap pemerintah daerah melalui Dinas Perikanan dan Kelautan, serta dinas teknis lainnya dapat segera meninjau kondisi tambat labuh dan mengalokasikan anggaran perbaikan. Menurut mereka, perhatian terhadap fasilitas nelayan seharusnya menjadi prioritas karena menyangkut kebutuhan hidup banyak keluarga.*
BATU BARA Harapan besar disampaikan para nelayan di Dusun V, Desa Indra Yaman, Kecamatan Talawi, Kabupaten Batu Bara. Mereka menanti kepedu
PemerintahanLONDON Chelsea kembali bergerak aktif di bursa transfer musim panas 2025. The Blues resmi mengumumkan kedatangan Jamie Gittens dari Borus
OlahragaTANGERANG Harapan Timnas Wanita Indonesia untuk melaju ke putaran final Piala Asia Wanita 2026 resmi pupus. Dalam laga pamungkas Grup D yan
OlahragaSLEMAN Pria berinisial T yang menganiaya seorang driver ojek online (ojol) karena pesanan makanannya terlambat 5 menit, ternyata bukan peke
Hukum dan KriminalSABTU Sejumlah wilayah di Indonesia kembali diguncang gempa pada Sabtu malam (5/7/2025). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMK
PeristiwaJAKARTA Kedekatan Sarwendah dengan pengusaha muda Giorgio Antonio kembali mencuri perhatian publik. Setelah beberapa kali tampil bersama d
EntertainmentATLANTA Laga panas akan tersaji dalam lanjutan perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 saat dua kekuatan besar Eropa, Paris SaintGerm
OlahragaJAKARTA Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait tingkat kepercayaan publik terhadap lembaga penegak hu
NasionalDELI SERDANG Bupati Simalungun, Dr. H. Anton Achmad Saragih, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Reynanda Primta Ginting (26), st
NasionalBANYUWANGI Tim SAR gabungan menemukan sebuah objek besar di dasar laut pada kedalaman 40 hingga 60 meter yang diduga merupakan bangkai Kap
Peristiwa